Oleh Pater Remmy Sila, CSsR, Superior Misi Redemptoris Samoa, Provinsi Oceania
TEMPUSDEI.ID (18 JULI 2021)
Penebusan, penyatuan kembali dan pemulihan umat Allah merupakan tema pokok dari ketiga bacaan Kitab Suci pada hari ini. Hari ini, kita diundang untuk merenungkan bahwa Kristus adalah Raja Sejati dan Gembala penuh kasih yang menebus, menyatukan kembali dan memulihkan umat Allah kepada Bapa-Nya.
Bacaan pertama dari Yeremiah 23: 1-6, merupakan sebuah nubuat mesianik, yaitu sebuah nubuat tentang kedatangan Sang Mesias.
Tercerai berainya suatu kaum adalah tanda bahwa ada sesuatu yang salah. Ini adalah suatu tanda kepemimpinan yang buruk dan sebuah kegagalan sistem. Jadi seperti domba tanpa gembala, kaum miskin terpaksa tercerai-berai untuk mencari kelangsungan hidup. Dan ini gambaran yang terus terjadi sejak zaman para nabi sampai dengan saat ini.
Oleh karena itu, hal pertama dari bacaan pertama ini memberikan peringatan yang serius terhadap semua penguasa, imam atau pastor, orang tua, direktur, bupati, gubernur, presiden dan siapa pun yang dalam posisi sebagai pemimpin dalam bidang apa saja yang karena kelalaian dan ketidakpeduliannya telah membiarkan umat dan rakyat tercerai berai dan hidup menderita.
Tuhan bersabda, “Aku akan membalaskan kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat.” (Yer 23: 2). Ini berarti bahwa penghakiman akan datang.
Kedua dan yang paling penting adalah kabar baik. Ini merupakan pesan tentang harapan penebusan dan pemulihan umat Allah (sisa-sisa Israel). Kristus adalah ranting dari garis keturunan Daud. Dia adalah raja Daud sejati yang telah datang untuk menemukan dan menyelamatkan umat Allah yang tersesat dan hilang. Dengan kata lain, nubuat Yeremia ini telah digenapi di dalam Yesus Kristus.
Yesus telah memulai karya penebusan ini melalui pengorbanan diri-Nya. Dia akan melanjutkannya sampai akhir zaman, ketika Dia akhirnya mengembalikan segala sesuatu kepada Bapa-Nya. “Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.” (1Kor 15: 24)
Dalam bacaan kedua dari Efesus 2: 13 – 18, Santo Paulus mengingatkan kita demikian: “Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu ‘jauh’, sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus.” (Ef 2: 13). Kata-kata Santo Paulus ini kembali menegaskan bahwa Kristus merupakan penggenapan nubuat mesianik seperti yang diwartakan oleh Nabi Yeremia dalam bacaan pertama.
Dia adalah pendamaian kita yang telah meruntuhkan tembok yang dulu memisahkan kita. Melalui pengorbanan-Nya, Dia telah menyatukan kita kembali dengan Allah dan kita dengan sesama.
Dalam Injil dari Markus 6: 30 – 34, Yesus juga menunjukkan bahwa Dia adalah tunas raja Daud yang adil dan gembala yang baik yang dijanjikan. Sebagai Raja sejati dan Gembala yang baik, Dia tidak akan beristirahat sampai jiwa kita benar-benar sembuh dan dikembalikan kepada Bapa-Nya dan Bapa kita. Itulah sebabnya Dia mengorbankan waktu istirahat-Nya yang sudah direncanakan demi melayani orang banyak yang terus mencari-Nya.
Sebagai Raja yang berbelaskasih dan bijaksana, Yesus mengetahui keadaan kita. Dia sedang melakukan sesuatu berkaitan dengan keadaan kita dan Dia tidak akan berhenti sampai kita ditebus dan dipulihkan kepada Allah. Dia tidak tinggal diam dengan keadaan kita. Dia mengetahui dan menyaksikan bahwa kita telah ditinggalkan oleh para gembala/pemimpin yang tidak peduli dengan nasib kita.
Ribuan bahkan jutaan nyawa di seluruh dunia telah melayang akibat bencana alam, kelaparan, perang, terorisme, Covid-19 dan berbagai jenis penyakit lain. Selain itu, masalah pengungsian dari beberapa negara berkonflik adalah tanda kegagalan para pemimpin dan sistem pemerintahan yang dibangun. Inilah krisis kemanusiaan yang memprihatinkan kita semua.
Para “gembala” manusia telah gagal menjalankan fungsi dan perannya untuk memberikan rasa aman dan kesejahteraan kepada rakyatnya. Namun sebagai orang beriman, kita selalu memiliki harapan bahwa Tuhan tidak tinggal diam dengan keadaan kita. Dia akan turun tangan untuk memulihkan dan menyelamatkan kita pada waktunya dan dengan caranya sendiri..
Ketiga bacaan Kitab Suci pada hari ini menguatkan kita dengan memberikan harapan ketika semua seluruh dunia sedang berjuang menghadapi Covid-19 yang telah memakan begitu banyak korban.
Sambil berjuang bersama dalam menghadapi dan membatasi penyebaran virus Covid-19 dan berbagai krisis yang lain, kita hendaknya tetap memiliki harapan yang kuat dan percaya bahwa Tuhan akan menebus dan memulihkan keadaan kita pada waktunya.
Kita percaya dan yakin bahwa Kristus adalah Raja dan Gembala kita yang sejati dan tidak pernah akan meninggalkan kita berjuang sendirian karena pada-Nya ada kasih setia dan penebusan yang berlimpah.
Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati.