KEPADA YANG MAHA MERDEKA
PENCIPTA VIRUS DAN MATAHARI
Ibu Bapak Adik Kakak mari kita bersyukur
Berterima kasih kepada pemberi Tanah Air
Yang menghadiahkan langit beserta isinya.
Hari ini kita berdiri menghadap masa lalu
Memandang ke masa depan,
Dan merenungi detik-detik kemerdekaan.
Terima kasih kepada yang menyuruh angin
Mengibarkan bendera dari lembah ke lembah,
Gunung-gunung, padang rumput dan pantai.
Terima kasih kepada pencipta laut dan daratan
Yang membuat virus, ketakutan dan keberanian,
Kebenaran dan kesalahan, kehidupan dan kematian
Dalam untung dan malang, rejeki dan bencana,
Rasa sedih dan bahagia, cita-cita dan kenangan
Terima kasih untuk energi dan inspirasi
Yang dikaruniakan kepada leluhur kita
Menyusun rumah ibadah, candi, pasar dan bahasa
Mengajar kita berniaga, melukis dan berlayar,
Menari, bernyanyi, menulis dan terus belajar
Yang menyemangati kita dari jaman ke jaman.
Hari ini kita mohon inspirasi memperindah bumi
Mengobarkan semangat melindungi,
Cita-cita memperkaya hidup dan mencintai,
Menjaga dan lebih memahami burung-burung,
Kadal dan harimau, kupu-kupu dan capung,
Danau, sungai dan bebatuan, bintang dan rembulan.
Terima kasih untuk pikiran dan semangat
Yang telah dinyalakan dan diteruskan
Dari generasi ke generasi – disertai permohonan
Agar kota-kota, desa-desa, jalan-jalan,
Bunga dan tumbuhan yang telah kita tanam
Semakin terpelihara, sehat dan lestari
Kita serahkan semua yang di luar kemampuan
Tapi kita pertahankan yang dapat diperbaiki.
Diperindah dan dilanjutkan oleh anak-cucu,
Teman dan saudara, masyarakat dan bangsa
Dengan hati-hati, kepakaran dan penuh cinta.
Kepada yang membuat kita bicara dan berpikir,
Bertahan dalam kesulitan, bersyukur dalam kemudahan
Merawat yang kuat dan menolong yang lemah
Kita berterima kasih, berharap berkat dan kesempatan
Bersyukur untuk sejarah, hari ini dan masa depan.
Atas nama para nabi, utusan, ajaran dan kepercayaan,
Adat istiadat, budi pekerti dan hati nurani
Kita telah berdoa.
Semoga yang membuat kita hidup di alam semesta
Berkenan mendengar dan mengabulkan,
Memilih dan mempertimbangkan
kata hati menjadi menjadi kenyataan.
Merdeka!
Jakarta, 17 Agustus 2021
Eka Budianta