TEMPUSDEI.ID (6 SEPTEMBER 2021)
Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo menyatakan, Pancasila harus jadi dasar kehidupan dan berperilaku bagi Bangsa Indonesia. Ia memandang, saat ini Pancasila sedang tidak menjadi titik temu dan tidak menjadi titik tuju dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. ”Realitas kita sekarang dalam menghadapi tantangan kehidupan nyata, Pancasila belum menjadi titik tuju dalam aplikasi kebijakan publik dan perilaku publik,” jelas Benny.
“Hal ini dibuktikan dengan maraknya pergerakan politik yang tidak lagi mengedepankan moral dan rasa keadilan. Hal ini terbukti dengan maraknya narasi negatif, berita bohong dan tindakan yang lebih mengedepankan menang dan kalah,” tambah Benny.
Hal tersebut dikatakan Benny dalam Webinar yang digelar GMNI dengan tema Bedah Pikir Jilid 1 “Tes Wawasan Kebangsaan: Pilih Negara atau Agama?”, pada Sabtu 4 September 2021.
Karena itu menurutnya, masyarakat harus mulai lagi menggali nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan para pendahulu dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar kehidupan bangsa Indonesia, bukan sebatas jargon dan slogan saja.
Terkait pertanyaan mengenai lebih memilih nilai Pancasila atau nilai-nilai agama yang tercantum dalam Test Wawasan Kebangsaan dalam alih status karyawan KPK, Benny menyatakan bahwa nilai-nilai agama dan ketuhanan selalu menjadi faktor yang memperkuat Pancasila jadi tidak ada pertentangan dan tidak perlu dipertentangkan.
Agar Pancasila bisa diaktualisasikan secara benar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kata Benny lagi, kita harus memahami sudut pandang dan sejarah bangsa.
“Kita juga harus mulai belajar mencari dan memilah hal mana yang substansial, memutus dan menghentikan yang reaktif dalam menghadapi suatu masalah serta terus belajar dan menghayati nilai Pancasila. Pemuda Indonesia khususnya GMNI harus terus maju menjadi garda terdepan bagi pembangunan Indonesia,” tutup Benny berharap. (tD)