TEMPUSDEI.ID (16 SEPTEMBER 2021)
Dalam konferensi pers dalam perjalanan pulang dari Slovakia 15 September 2021, Paus Fransiskus diminta mengomentari resolusi dari Strasbourg mengenai pernikahan sesama jenis.
“Saya telah berbicara dengan jelas tentang ini, bukan?” ungkapnya memulai tanggapannya. “Pernikahan adalah sakramen. Pernikahan adalah sakramen. Gereja tidak memiliki kuasa untuk mengubah sakramen sebagaimana Tuhan menetapkannya.”
Paus kemudian mengomentari hukum perdata yang menawarkan hak dan perlindungan tertentu kepada pasangan sesama jenis atau bahkan persatuan orang lain. Paus menyebutkan sebagai contoh tiga janda yang mungkin ingin bergabung bersama demi hukum untuk berbagi warisan, atau memiliki tunjangan perawatan kesehatan.
Sejak menghadapi desakan untuk pernikahan sesama jenis sebagai uskup Buenos Aires, Paus telah berbicara tentang kemungkinan perlindungan sipil semacam itu bagi pasangan homoseksual.
Adalah “penting agar orang-orang dibantu … tetapi tanpa memaksakan hal-hal yang, menurut sifatnya, tidak masuk dalam Gereja,” katanya. “Pernikahan adalah pernikahan.”
Paus Fransiskus mendesak agar kutukan itu dihindari. “Tidak, tolong! Mereka adalah saudara dan saudari kita dan kita harus menemani mereka. Tetapi pernikahan sebagai sakramen sudah jelas. Itu sudah jelas.”
“Pernikahan sebagai sakramen adalah antara pria dan wanita,” kata Paus.
… Tolong, jangan membuat Gereja menyangkal kebenarannya. Banyak, banyak orang dengan orientasi homoseksual untuk mencari nasihat dari para imam, dan Gereja membantu mereka bergerak maju dalam kehidupan mereka sendiri. Tetapi sakramen pernikahan adalah sesuatu yang lain. (Sumber: aleteia.org/tD)
