YESUS MERATAP DI TANAH PAPUA
Simply da Flores, Harmony Institute
Kulihat seorang pemuda
yang sahaja berwibawa
rambut ikal panjang
wajah seperti orang Papua
kulit terang bersinar
tubuh kekar dan tegap
duduk bersandar di batu
menatap ke langit biru
pada patung arca bisu
di pelataran taman sejarah Injil
Pulau Mansinam Manokwari
yang digelari kota injili
untuk Tanah Papua
Ketika kutanyakan padanya
siapakah engkau dan dari mana,
mengapa matamu berkaca-kaca,
air matamu menetes deras
sambil pandangi patung Yesus
dia suguhkan pinang sirih
kami makan bersama-sama
dia lalu bercerita
Akulah yang di patung itu
Aku sekarang ada di sini
Aku telah menjelajahi setiap jengkal tanah Papua ini
Aku telah jumpai semua penghuni bumi Kasuari ini
Aku telah melihat semua derita duka lara dan mendengar semua ucapan jerit tangis dan harapan
Aku telah saksikan
semua kejadian dari kota
di gedung-gedung sampai
di pelosok kampung udik
dan hutan belantara
Aku saudaramu
Aku saudara semua manusia
Aku juga orang Papua
Aku juga Putra Surga
Aku juga Raja Alam Semesta
Aku Penguasa surga bumi
Akulah Alfa dan Omega
Aku teteskan air mata
karena rasakan duka derita
Aku menangis dan meratap
karena kalian semua Kucintai
Sudah sekian yang mati
Sudah begitu banyak korban
Sakit luka lara duka sengsara
terus mendera kalian semua
Dan kalian semua adalah korban
di atas alam tanah Papua
yang juga porak poranda
Aku sedih dan menangis
bersama para tete moyangmu
dari ketujuh wilayah adat
di seluruh tanah Papua
karena semua yang terjadi
sangat memilukan dan berkepanjangan
karena semua yang ada adalah korban dari kerakusan dan ketamakan sekelompok orang yang tidak ada di sini
Dan sejarah panjang konspirasi ini
hanya soal kerakusan akan harta dan kepuasan hawa nafsu
yang menjadikan diri mereka
sebagai tuan atas segala sesuatu
dan tuhan atas semua orang
Maka kekayaan alam tanah Papua
dicaplok mereka seenaknya
manusia pewarisnya pun
dikorbankan terus sesukanya
Air mataKu sudah menetes
ratap tangisku sudah terjadi
semua sudah Kuketahui
Aku orang Papua
Aku sungguh manusia
Aku juga Putra Surga
Aku Imanuel dan Raja
Aku Alfa dan Omega
Semua akan indah
pada waktuNya Allah
dan segera akan dipulihkan
Sang Putra Surga
Sang Matahari Ilahi
Sang Maha Misteri
Maranatha !!!
Aku segera datang kembali
Aku Raja Surga Bumi
Aku Raja Semesta Alam
Setelah katakan semua itu
Dia berdiri dan bertanya:
Masih adakah iman
di sini, di hatimu
di hati orang Papua
dan hati manusia?
lalu melangkah ke arah patung
dan pergi menghilang