PACE ALOYSIUS GIYAI, UGATAME SAYANG KO
Puisi Emanuel Dapa Loka, Penyair kambuhan
Dibelit kemiskinan, semula langkahmu teramat berat,
rimba dan sungai jadi karibmu
Memanglah tak kau pilih menjelata di antara gemerisik ilalang dan serangga malam
namun, semesta membawamu ke sana
untuk menziarahi nasib bersama embun, berguru pada angin, kabut, juga badai
Ah! Aloysius! Tak kau hirau itu!
Dengan langkah tersulut bintang pada mata kaki,
Dengan hati sebening embun,
engkau berjalan menyusuri kehidupan
dari Paniai ke Jayapura,
lantas bak anak panah, melejit ke Surabaya
Petuah orang tua,
rekam mata dan jiwamu
yang menyaksikan nyawa demi nyawa melayang,
memantik daya dari dasar ragamu dan jiwamu
lalu kau terjang semua tantangan,
kau halau semua rintangan
Hanya ini dambamu:
Agar kaum se-Papuamu terbebas dari belitan tak terperikan
Agar sesama di semesta negeri Cendrawasih berlari bebas penuh sukacita dalam kegembiraan dan harapan
Itu sudah kau buktikan melalui karya dan helai-helai napasmu,
melalui tangan dan kakimu sendiri
Namun, astaga….!
Oleh hati berkerak iri dan mata gelap, engkau disingkirkan
Oleh bisik-bisik caci cerca engkau diempaskan
Namun, yakinlah!
Semesta, saksi paling jujur itu akan memberi bukti,
dan basah keringat akan membersihkan jiwamu
untuk tetap tulus memberikan hatimu
bagi mereka yang papa jiwa dan hidupnya
Ugatame sayang ko!
SIMAK PEBACAAN PUISI INI: https://www.youtube.com/watch?v=PT_Vllh2gIk&t=90s
Catatan: Ugatame = Tuhan, Ko= Engkau, Pace= Sapaan untuk laki-laki Papua