Lagu Hidup Ini Adalah Kesempatan karya Pdt. Wilhelmus Latumahina telah menembus batas-batas cakrawala. Lagu dengan lirik dan melodi sederhana itu ternyata bukan hanya popular di kalangan umat kristiani, tapi juga di kalangan umat beragama lain.
Seorang pembaca TEMPUSDEI.ID bernama Idris Makasa, seorang Muslim mengaku sering mendengarkan lagu tersebut dan sangat menyukai lirik Oh Tuhan pakailah hidupku/ selagi aku masih kuat/ bila saatnya nanti/ kutak berdaya lagi/ hidup ini sudah jadi berkat//. “Pesannya sangat dalam kepada siapa pun yang mendengarnya,” tulis, seorang professional di Jakarta ini.
Selanjutnya Indris menulis, lagu milik Pdt. Wilhelmus Latumahina tersebut membawa saya selalu ingat kepada Sang Khalik, Tuhan pemilik semesta alam ini.
Meski lagu ini sering dinyanyikan di ibadah-ibadah Kristen atau Katolik—saya dengar saat melayat teman, kerabat atau client–lagu ini selalu menggugah perasaan, dan mengingatkan saya untuk cepat melakukan sesuatu bagi sesama mumpung saya masih diberi kesempatan hidup dan masih sehat atau kuat.
Mendegra lagu ini, saya dipacu untuk berrefleksi, bila saatnya nanti saya tidak berdaya lagi, ada sesuatu yang akan saya ceritakan pada Tuhan, “Tuhan, dalam hidup, saya pernah melakukan sesuatu bagi sesamaku, umat ciptaan tanganMu juga.” Meski saya sadar, belum tentu yang saya telah perbuat itu diterima oleh Tuhan.
Lagu Pendeta Latumahina bagi saya, berpesan agar kita tidak menyia-nyiakan waktu mumpung kita masih diberi kesempatan hidup. Saya mengajak, mari kita saling mengasihi sesama tidak memandang suku, ras, golongan atau agama ini untuk saling melayani. Perbedaan yang real hari ini sengaja Tuhan ciptakan agar kehidupan di dunia lebih berwarna dan tidak flat saja.
Andai semua manusia mau dan menjalankan pesan pada lagu ini “jangan sia-siakan waktu yang Tuhan beri” dengan melakukan berbagai hal kepada sesama dengan hati dan kasih, maka wow! Betapa damainya dunia ini. Terima kasih, Bapak Pdt. Wilhelmus Latumahina. Bapak sudah membuat lagu yang menyentuh banyak umat. Tidurlah dengan tenang dalam tidur panjangmu, tapi yakinlah buah karyamu akan tetap menggaung untuk menganggungkan nama Tuhan sampai waktu yang tidak ditentukan. (tD)