Fri. Nov 22nd, 2024
Romo Raymundus Sianipar OFMCap di pelataran gereja, ketika gereja sedang dalam proses pembangunan. (EDL)
Interior Gereja Santa Clara, Bekasi Utara. (EDL)

Oleh Emanuel Dapa Loka

Menurut hitungan waktu,
memanglah hampir 10 tahun Amang Pastor di Santa Clara
Memanglah pula,
sudah hampir 3.650 matahari terbit dan tenggelam di Bekasi,
selama Amang menumbuhkan, menyirami, menyiangi iman percaya kami,
tapi rasanya baru kemarin Amang Pastor ada di sini,
di antara napas dan detak kehidupan umat Santa Clara

Amang mengajari kami mencintai Tuhan kami, Tuhan kita bersama
Mencintai iman kami pada Putra Manusia, Sang Gembala Agung
Mencintai Bunda Maria Memanggil, Bunda Semua Cinta
Mencintai Santa Clara, Sahabat setia kami

Amang Pastor,
Meski Amang pasti katakan: Itu bukan karena saya,
Terima kasih atas bangunan rumah Tuhan yang megah,
yang sering juga membuat kami keenakan dan tertidur karena terlalu nyaman

Terima kasih pula atas kerelaan dan jerih lelahmu mengolah segalanya:
Ialah hati, pikiran, dan rasa
yang kadang datang tanpa mata hati,
mata pikir kecuali kebutaan

Tapi syukurlah,
itu semua Amang olah untuk kematangan diri pribadi,
cinta pada Tuhan, manusia sesama dan imamat muliamu

Semoga itu pun mekar di hati kami
Selamat jalan, Amang Pastor.
Biarlah 3.650 matahari itu tetap terbit di hati Amang Pastor

Debata mamasu-masu

=====

NB: Debata mamasu-masu= Tuhan memberkati, Amang=Bapak

Gereja Santa Clara tampak dari luar. (EDL)

Related Post