Insan Keluarga Besar Sumba atau IKBS akan menggelar Pentas seni Sumba dan Pelantikan Pengurus IKBS pada Sabtu, 29 Oktober 2022 di Gedung BRIN, Thamrin, Jakarta Pusat.
Selama beberapa bulan yang lalu, Panitia yang diketuai oleh Popa Kadiwano telah bekerja, melakukan berbagai persiapan bagi kesuksesan acara tersebut.
Kata Popa, setelah dilanda Covid-19 yang menyebabkan orang Sumba di Jabodetabek dan Bandung jarang bertemu, maka momentum pentas seni dan pelantikan tersebut akan menjadi kesempatan berjumpa, melepas rindu dan membangun kebersamaan.
“Kita perlu semangat yang sama untuk ikut berkontribusi bagi Sumba. Dan kita berharap, perjumpaan nanti dalam balutan budaya Sumba akan menyuntikkan semangat baru untuk bergerak bersama,” kata Popa kepada TEMPUSDEI.ID.
Jelas Popa, dalam acara tersebut akan ada pameran produk-produk khas Sumba, pentas tari kolosal, fashion show, pentas nyanyi dan beberapa mata acara lainnya.
“Mengapa perlu ada tarian kolosal? Karena kita mau membangun kebersamaan dan persaudaraan orang Sumba dari empat kabupaten. Bagi kami, kebersamaan ini sangat penting,” tambahnya sambil mengatakan, “Dalam tarian, identitas orang Sumba dapat kelihatan dan terasa.”
Untuk menyukseskan pagelaran tarian kolosal, di beberapa lokasi di Jakarta, panitia telah mengkoordinasi latihan menari. Orang-orang Sumba di Jabodetabek dengan semangat ikut berlatih diiringi alat musik khas Sumba, gong, tambur dan lain-lain. “Di rantau pun, kita harus tetap mencintai budaya kita sendiri. Dan bahkan, rasanya, di rantau ini, saya semakin mencintai Sumba dan budayanya,” ujar seorang penari.
Hal yang sama dikatakan oleh Hermanus Malo Dona, Ketua Umum IKBS. Bagi Herman, di mana pun dan kapan pun, orang Sumba tetaplah orang Sumba. “Karena itu, kita harus bangun kebanggaan sebagai orang Sumba. Bangga sebagai orang Sumba juga berarti kita lakukan yang terbaik dari Sumba. Dan ‘Salam Satu Sumba’ bisa membakar semangat kita,” kata Herman.
Herman berharap dengan pentas seni dan pelantikan pengurus tersebut, IKBS semakin menunjukkan diri dan mengonkretkan semangat dan visinya menjadi “lokomotif peradaban dan perubahan”.
Dengan itu lanjut Herman, impian untuk menjadi Provinsi Sumba bisa terwujud. “Kita tahu menjadi provinsi itu tidak mudah, tapi kita harus mulai pikirkan, olah, menyiapkan diri. Dan IKBS sedang berada dalam tract” itu,” pungkas Herman. (tD)