Selama tiga hari (28-30 Oktober 2022), Charis Indonesia melakukan beberapa kegiatan untuk menyegarkan iman umat Paroki Santo Simon Petrus Compang, Desa Compang, Kecamatan Pacar, Manggarai Barat, NTT. Umat di Stasi Betong, Stasi Loha dan Seminari Menengah Santo Yohanes Paulus II juga mendapatkan pelayanan serupa.
Tiga dari enam anggota Charis Indonesia yang ikut serta dalam pelayanan tersebut adalah Badan Pelayanan Nasional Pembaruan Karismatik Katolik (BPN PKK), Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM), Catholic Family Ministry (CFM) .
Charis Indonesia memberikan pelayanan dalam bentuk Seminar Hidup Baru Dalam Roh (SHDR), Kebangunan Rohani Katolik dan Misa Penyembuhan.
Koordinator pengurus Charis Indonesia Ronald Moniaga yang ikut serta dalam pelayanan ini mengaku merasa gembira mendapat kesempatan melayani umat di Compang.
Kegiatan tersebut mendapat sambutan antusias dari umat, Dewan Paroki dan Pastor Paroki. Secara keseluruhan, lebih dari lima ribu orang hadir di tiga tempat tersebut.
Seperti dijelaskan oleh Eleine Magdalena, untuk mencapai tempat pelaksanaan kegiatan, ada umat yang harus berjalan kaki selama dua jam. Ada juga yang memang dekat dengan lokasi.
Karena umat harus berada di tempat kegiatan dari pagi sampai sore, Tim Charis Indonesia menyediakan makan siang dibantu oleh ibu-ibu dari umat setempat.
Jelas Eleine lagi, umat sangat antusias. Bahkan pada saat-saat terakhir kegiatan a kan selesai, masih banyak yang minta didoakan. “Mereka punya kerinduan untuk mengalami pembaruan iman dan hidup mereka,” katanya.
Atas permintaan Rm Beny Jaya pada tahun 2014 dan 2019 Eleine sudah melakukan retret sejenis di Paroki Datak bersama KTM. Ternyata pengaruhnya cukup baik untuk kehidupan umat sehingga Romo Beny Jaya mengundang Eleine lagi.
Mendapatkan undangan tersebut, Eleine menawarkan kepada Charis Indonesia. “Maka jadilah pelayanan dilaksanakan di Kevikepan Labuan Bajo, tepatnya di Stasi Betong, Stasi Loha, Paroki Compang dan Seminari Menengah Yohanes Paulus II,” ungkap wanita yang juga Humas Charis Indonesia ini.
Dalam kesempatan memberikan renungan, Eleine mengajak umat untuk menyadari pemeliharaan dan kasih Tuhan dalam kehidupan mereka.
“Tidak usah lagi terlalu menengok ke belakang. Tatap ke depan, rawat iman dan panggilan sebagai seorang Katolik. Kita masing-masing punya panggilan, tinggal bagaimana kita berjuang dan setia. Itu yang paling penting. Datanglah dengan penuh iman kepada Tuhan. Ketuk pintu, akan dibukakan. Kita minta kekuatan baru kepada Roh Kudus. Kita juga harus sehatkan iman, jiwa dan raga kita. Kalau kita sehat, kita bisa jadi utusan Tuhan. Yakinlah! Roh Kudus bisa mengubah kita,” ungkap Eleine meyakinkan disambut riuh tepuk umat.
Kepada TEMPUSDEI.ID, Eleine menyampaikan harapan agar iman umat di Compang tumbuh. Dan agar iman bertumbuh dengan baik, kata Eleine, harus ada upaya memelihara dan merawatnya.
“Iman yang terpelihara dan tumbuh itu akan konkret dalam cara hidup misalnya tidak lakukan KDRT atau tidak datang ke orang pintar. Percaya dan yakin pada kuasa Tuhan Yesus,” pungkas Eleine.
Sebagai informasi, dalam Charis Indonesia bergabung beberapa lembaga pelayanan, yakni Badan Pelayanan Nasional Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPN PKK), Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM), Catholic Family Ministry (CFM), Light of Jesus Family (LOJF), Emanuel dan Domus Cordis. (EDL)