Fri. Nov 22nd, 2024
Selalu berpikir positif
Jokowi: Selamat Hari Kenaikan Isa Almasih

Jakarta, TEMPUSDEI.ID – Empat puluh hari setelah Hari Raya Paskah pada 12/4, umat Kristiani (Katolik dan Protestan) merayakan Kenaikan Isa Almasih pada 21/5. Negara menjadikan hari raya—yang khususnya oleh umat Katolik, perayaannya disamakan dengan hari Minggu ini—sebagai Hari Libur Nasional atau tanggal merah.

Atas Hari Raya ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui akun resmi twitternya @jokowi menyampaikan ucapan selamat memeringati Hari Kenaikan Isa Almasih. Ucapan selamat tersebut disertai gambar ilustrasi berupa sketsa kartun dirinya dihiasi dua merpati putih. “Selamat Memperingati Hari Kenaikan Isa Almasih, 21 Mei 2020,” kata Jokowi.

Gregorius: terima kasih, Presiden

Atas ucapan selamat Presiden tersebut, sejumlah pihak menyampaikan terima kasih. “Terima kasih, Pak Presiden atas ucapan selamat yang menyejukkan hati ini. Semoga kemurahan Tuhan menguatkan Bapak dan kita semua melawati masa-masa sulit ini,” ujar Gregorius Umbu, seorang Katolik dari Waitabula, Sumba, NTT ketika dimintai komentarnya. Bagi Goris, ucapan Presiden tersebut sangat berharga dalam merawat kecintaan masyarakat kepada kebersamaan sebagai bangsa ini.

Rasnius Pasaribu

Senada dengan Goris, Rasnius Pasaribu juga mengucapkan terima kasih. “Maturnuwun, Pak Jokowi. Tetap semangat. Kita atasi bersama Covid-19 ini,” ungkap Rasnius singkat. Dalam banyak kesempatan, Rasnius yang adalah anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi Golkar Persatuan turun ke masyarakat untuk memberikan pencerahan dan memberikan berbagai macam bantuan baik secara pribadi maupun sebagai anggota legislatif.

Romo Benny: Kita harus bersatu.

Sementara itu, Romo Antonius Benny Susetyo mengatakan, negara ini adalah majemuk sehingga setiap perayaan keagamaan juga menjadi perayaan kebangsaan, dan itulah aktualisasi Pancasila. Dalam perayaan bersama itu lanjutnya, bangsa ini menemukan spirit untuk maju bersama-sama sebagai bangsa.

Terutama di saat berhadapan dengan Covid-19 tambah Benny, semangat tersebut bisa mendorong dan menguatkan masyarakat untuk bertahan, saling menguatkan dan bersolider. “Kita pasti bisa dengan syarat kita bersatu sebagai bangsa. Momentum Covid-19 ini malah bisa menjadi momentum berharga untuk menjadi bangsa yang makin mandiri dan berdaulat. Momentum korona ini akan memacu kita untuk menemukan cara-cara baru, kreatifitas baru, kawan baru dalam menegakkan kehidupan yang kian berkualitas, baik sebagai individu maupun sebagai bangsa. Syaratnya, seperti kata Bung Karno, kita harus bersatu sebagai bangsa,”pungkas  Romo Benny. (tD)

Related Post

Leave a Reply