Tidak ingin anak-anaknya mengalami kesulitan keuangan “kelas dewa” seperti yang ia alami saat kuliah di Yogyakarta dulu, Gregorius Umbu bertekad menyiapkan dana pendidikan yang memadai untuk anak-anaknya. Ia lalu menceburkan diri ke dalam dunia asuransi. “Tidak ada cara lain, saya harus putar otak. Lalu ketemulah CAR 3i yang ternyata prospeknya menjanjikan. Saya masukkan tiga anak saya dalam investasi pendidikan. Cukup sudah saya yang alami masa-masa yang sangat tidak enak itu. Mereka harus dapat perlindungan kesehatan dan biaya pendidikan yang cukup,” ujar pegawai Pemda Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT ini serius.
Soal kesulitan biaya tersebut, bukan hanya Goris yang alami. Dia melihat dengan mata kepala sendiri sendiri, banyak temannya mengalami kesulitan, bahkan lebih parah. “Orang tua benar-benar kelabakan saat anak sakit atau saat akan bayar biaya pendidikan anak-anak mereka. Dulu kalau orang tua dapat surat dari anak mereka yang kuliah, mereka justru deg-degan atau stress. Jangan-jangan minta uang kata mereka,” ungkapnya sambil tertawa kecil. Mestinya orang tua senang mendapat surat dari anaknya. “Ini kan aneh,” tambahnya merasa lucu.
Menurut Goris, demikian sapaan akrab lulusan sebuah perguruan tinggi di Jogja ini, untuk penghasilan masyarakat yang cenderung kecil, diperlukan manajemen keuangan yang baik agar selalu ada uang pada saat yang tepat. Dia mengalami orang tuanya tidak memiliki manajemen keuangan yang baik, padahal mereka adalah PNS. “Kalau menejemennya baik, pas sakit ada uang, pas perlu uang sekolah ada uang. Caranya, ya menabung. Uang itu kalau ada di tangan, akan habis begitu saja,” tambahnya lagi.
Untuk menjaring mitra, Goris sendiri setiap sore, sepulang dari kantor berkunjung dari rumah ke rumah untuk menawarkan program menabung dari CAR Life Insurance. Awalnya bukan hal yang mudah baginya, banyak penolakan, tapi tidak terlalu lama kemudian, dia bisa meyakinkan beberapa orang. Ibarat bola salju yang lama-lama membesar, yang ikut serta dalam CAR Life Insurance semakin banyak. “Saya sungguh mau mengajak masyarakat untuk menabung. Masyarakat harus siapkan masa depan anak-anak. Saya sendiri tidak mau kisah sedih yang dulu pernah saya alami berulang. Kita jangan wariskan air mata untuk anak-anak,” ujar pria yang sudah penyandang predikat Bronze Agency ini.
Kisah sedih yang ia maksudkan adalah pengalaman hampir selalu tidak punya uang saat harus membayar uang kuliah. Kedua orang tuanya pontang-panting ke sana ke mari untuk mencari pinjaman.
Kini di SBD, dalam rentang waktu dua tahun lebih, sudah ratusan orang yang berhasil ia ajak berinvestasi melalui CAR Life Insurance. “Ya, inilah hal kecil yang saya bisa bantu untuk masyarakat dan untuk diri saya sendiri. Mari menabung untuk masa depan yang pasti lebih baik. Ini juga untuk mendukung program Gerakan Manabung Nasional,” pungkas pria yang pandai bermain bridge ini. Jika ingin informasi lebih lanjut, silakan Goris di 082144880342. (tD)