Wed. Oct 30th, 2024
Masyarakat dan TNI - Polri bersusah payah mengevakuasi.
Korban penembakan dalam perawatan. Foto: Ist

Jayapura, TEMPUSDEI.ID—Cerita haru menyertai evakuasi terhadap dua petugas medis dari Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Intan Jaya, Papua. Keduanya adalah Eniko Somou, SKM (38) dan  Almalek Bagau, SKM (32). Diduga mereka ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Distrik Wandae, Papua pada Jumat (22/05/2020).

Setelah berjuang dengan susah payah, aparat keamanan (TNI/Polri) berhasil mengevakuasi korban menggunakan pesawat Smart Air menuju Nabire pada Sabtu (23/05/2020).  “Korban selamat atas nama Almalek Bagau sudah kita evakuasi ke Nabire dengan menggunakan pesawat tadi pagi, sekarang dalam penanganan medis di RSUD Nabire. Sedangkan Eniko yang meninggal, sekarang di rumah duka di Kampung Pogapa menunggu kesepakatan keluarga untuk pemakaman,” ujar Kapolres Intan Jaya AKBP Yuli Karre Pongbala, Sabtu (23/05/2020) siang.

BACA JUGA: https://www.tempusdei.id/2020/05/934/sadis-mereka-tembak-2-petugas-medis-covid-19.php

Setelah diinapkan semalam di Pastoran Bilae, korban kritis dievakuasi menggunakan sepeda motor ojek ke Distrik Sugapa melalui jalan Trans Papua. Selanjutnya, Sabtu pagi, korban dievakuasi dari Sugapa ke Kota Nabire dengan menggunakan pesawat Smart Air. Tiba di bandara Douw Atarure Nabire dijemput oleh Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni, kapolres, dan kepala dinas kesehatan setempat. “Kami belum bisa gali keterangan lebih banyak dari korban yang selamat karena masih trauma, jadi kami belum bisa pastikan, apakah pelaku menggunakan parang atau dengan alat lain. Tetapi yang jelas ada luka tembak pada bagian kaki. Kemungkinan kakinya akan segera dioperasi,” kata Kapolres Yuli.

Sebelumnya, setelah menempuh perjalanan berjam-jam, warga Kampung Mbugulo Distrik Wandai, tempat lokasi kejadian, terlebih dahulu mengevakuasi korban dengan tandu ke Pastoran Bilae Distrik Homeyo. Korban ditandu turun naik gunung perjalanan beberapa jam. Daerah ini berada di ketinggian dengan karakteristik wilayah perbukitan curam. Korban Eniko meninggal di tempat kejadian, sedangkan Almalek yang dalam kondisi kritis dievakuasi dengan ojek ke Sugapa.

Kronologi Kejadian

Ahmad Mustofa Kamal memberi keterangan. Foto: Ist

Dalam rilis Humas Polda Papua yang diterima TEMPUSDEI.ID, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH menjelaskan bahwa kejadian pada Jumat (22/05/2020) Pkl. 09.00 WIT, bermula ketika korban Eniko Somou mengantar obat-obatan Covid-19 ke Distrik Wandai.

Ketika mengetahui bahwa KKB dari Distrik Ndeotadi sedang masuk di wilayah Distrik Wandai, Somou pun menyampaikan kepada warga di Kampung Mbugulo Distrik Wandai agar segera menjauh dari KKB yang berada di aeral pasar guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Mendengar hal itu, KKB langsung melakukan pengejaran terhadap korban Somou di areal pasar Kampung Mbugulo Distrik Wandai. Saat korban mengetahui dirinya dikejar oleh KKB, korban langsung berlari menuju ke rumah korban lain, Almalek Bagau,” kata Ahmad s dalam rilisnya.

Almalek Bagau adalah Kepala Puskesmas Wandae. Setibanya di rumah Bagau, KKB langsung melepaskan beberapa tembakan ke arah Somou hingga korban terjatuh. Korban lain, Bagau yang hendak melakukan pertolongan, juga mendapatkan penganiayaan dan ditembak oleh KKB. Melihat kedua korban sudah tidak berdaya, kelompok tersebut langsung meninggalkan lokasi kejadian menuju ke Kampung Jae Distrik Wandai. “Selang beberapa jam kemudian masyarakat Kampung Mbugulo mengevakuasi kedua korban menuju ke Distrik Homeyo dan diinapkan semalam di Pastoran Bilae, lalu lanjut pagi tadi dengan motor ojek melalui jalur Trans Papua,” urainya.

Ahmad menjelaskan, korban Eniko Somou yang meninggal dunia mengalami luka tembak pada bagian kaki kiri dan kanan. Sedangkan Almalek Bagau mengalami luka tembak pada bagian kaki dan tangan dan saat ini masih kritis. “Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Kedua korban ini merupakan tenaga medis yang mempunyai tugas mulia untuk membantu masyarakat dalam bidang kesehatan. Apalagi sekarang ini pemerintah sedang menghadapi pandemi Covid-19, sehingga perlu penanganan yang cepat dan tepat. Tetapi semua itu terhambat oleh kejadian penembakan yang dilakukan oleh KKB,” kata Ahmad seraya menyatakan bahwa mengevakuasi kedua korban, aparat keamanan (TNI/Polri) mengejar pelaku. (tD/Gusty Masan Raya)

Related Post

Leave a Reply