JAKARTA, TEMPUSDEI.ID – Setelah sebulan penuh (Mei 2020) umat Katolik Indonesia mengikuti Doa Rosario Laudato Si secara live streaming dari keuskupan-keuskupan seluruh Indonesia dan dipimpin oleh para Uskup, kini memasuki bulan Juni Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Jakarta (KOMSOS KAJ) menyelenggarakan live streaming Doa Rosario Merah Putih secara bergiliran dari paroki ke paroki.
Ketua KOMSOS KAJ Romo Harry Sulistyo menjelaskan, penyelenggaraan live streaming Rosario Merah Putih dimaksudkan untuk menyambung semangat umat dalam berdoa Rosario. “Setelah Doa Rosario Laudato Si selama satu bulan, umat jadi tambah rajin berdoa Rosario. Sayang sekali jika kebiasaan ini dihentikan. Dan berkenaan dengan Hari Kelahiran Pancasila yang menjadi pemersatu bangsa, sangat baik jika sebulan ini kita syukuri dan semakin membangkitkan semangat cinta tanah air melalui doa Rosario Merah Putih,” jelas Romo Harry.
Sejumlah umat memberi tanggapan atas penyelengaraan RMP ini. Bagi mereka, ini kesempatan sangat baik untuk berdoa bagi bangsa dan negara. Berikut kata mereka:
Kresensia Harianja (Santa Clara, Bekasi Utara)
Secara pribadi, saya menyambut Doa Rosario Merah Putih ini dengan sukacita. Inilah saat yang baik bagi kita secara khusus berdoa bangsa dan negara kita tercinta. Di negara ini kita tinggal, mengalami dan menikmati kehidupan, maka sewajarnya, bahkan wajib kita mendoakan. Kita memiliki Bunda yang tidak pernah memalingkan wajahnya dari kita anak-anaknya, maka baiklah kita berdoa bersama dia.
Dalam Rosario Merah Putih ini kita mohon rahmat persatuan, kekompakan sebagai bangsa walau kita berbeda-beda. Kita bhinneka kita Indonesia, bukan? Saya yakin, kita diikat dalam iman dan semangat Merah Putih. Dan setelahnya, kita menjadi warga Bangsa dan Gereja yang semakin mencintai negara dan Gereja dengan berbagai-bagai cara.
Karenanya, saya sangat mengapresiasi ide Kardinal Suharyo yang menggagas Rosario Merah Putih. Ini menggelorakan kebersamaan dan persatuan.
Letkol Gerardus Maliti, Gereja Gereja Katolik Santo Agustinus Stasi Halim Perdanakusuma.
Kegiatan rohani bernama Rosario Merah Putih ini merupakan spirit rohani bagi umat Katolik yang sangat baik. Sekarang kita berada di tengah-tengah virus korona yang sadar atau tidak justru membuat kita banyak berdoa dan makin beriman. Rosario Merah Putih adalah salah satu yang membuat kita semakin kuat dan optimistis menghadapi korona, juga semakin kuat sebagai bangsa.
Kita juga harus bersyukur memiliki pemimpin umat seperti Kardinal Suharyo yang tidak pernah berhenti berpikir agar umatnya semakin mencintai iman mereka dan negeri ini. Gagasan Bapak Kardinal sangat tinggi nilai nasinalnya dan membumi. Semoga ke depan Kardinal semakin membuat iman kita tambah kokoh. Kita orang Katolik bersyukur memiliki panutan seperti Kardinal Suharyo, semoga beliau tetap sehat-sehat dan selalu inspiratif serta menjadi panutan dalam sikap dan tindakannya.
Dessy Santosa (Kelapa gading)
Saya rasa kegiatan live streaming Rosario Merah Putih suatu gerakan berdoa bersama yang patut kita dukung. Doa bersama ini akan menggerakkan banyak orang di paroki seluruh di KAJ atau Indonesia bahkan dunia, sebab bisa jadi orang-orang Indonesia yang tinggal di negara mana saja bisa ikut bergabung bersama, mendoakan Indonesia dan juga sekaligus mendoakan dunia.
Semangat Merah Putih yang digelorakan menurut saya adalah semangat yang patut dan harus kita kumandangkan terus menerus. Ini bisa memantik semangat persatuan, cinta tanah air, setia pada bangsa dan negara, yang kemudian kita satukan dalam doa-doa kita untuk membuat kita juga makin setia pada negara, bangsa dan juga iman kita sendiri sebagai seorang Katolik. 100 persen Indonesia, 100 persen Katolik.
Ide Rosario Merah Putih adalah ide yang sangat bagus dari Bapak Kardinal Suharyo. Saya sejak awal Rosario Merah Putih digulirkan, benar-benar mendukung dan mengapresiasi sekali ide Bapak Kardinal ini. Beliau ingin kita sebagai umat Katolik benar-benar bisa bersikap sebagai orang Katolik yang cinta pada bangsa dan negara Indonesia serta setia pada Pancasila dan UUD 45 tanpa meninggalkan jatidiri kita sebagai orang Katolik.
Nah! Dengan ide Bapak Kardinal, semangat kasih ini bisa makin nyata, kita tidak hanya berdoa dan peduli untuk kepentingan diri sendiri atau golongan, tapi untuk seluruh umat manusia dan bangsa. Kita saling bergandengan tangan dalam perbedaan dengan semangat Merah Putih dan semangat kasih yang diajarkan Yesus sendiri.
Amron Trisnardi (Bumi Serpong Damai – Tangerang)
Bangsa ini memang harus dicintai dengan banyak cara. Mendoakan adalah salah satu cara. Karena itu Doa Rosario Merah Putih ini patut didukung dengan harapan doa ini menghasilkan cara-cara kreatif baru dalam mengonkretkan cinta pada bangsa ini. Ingat, jangan hanya berdoa. Berdoa dan bekerja, ora et labora seperti kata Santo Benediktus.
Ide Rosario Merah Putih dari Kardinal bagi saya sangat sangat bernilai karena mengingatkan kita pada karya Tuhan bagi bangsa ini melalui para pahlawan dan anugerah negeri yang indah dan kaya raya ini. Semoga ke depan, juga berkat Doa Rosario Merah Putih, makin banyak orang yang menikmati kekayaan negeri yang sekali lagi kaya raya ini.
Doa Rosario Merah Putih tersebut akan diadakan setiap malam pukul 20.00 WIB dengan giliran sebagai berikut:
01/06 Keuskupan Jakarta
02/06 Paroki Harapan Indah
03/06 Paroki Alam Sutera
04/06 Paroki Cilangkap
05/06 Paroki Cilandak
06/06 Paroki Lubang Buaya
07/06 Paroki Kalideres
08/06 Paroki Curug
09/06 Paroki Citra Raya
10/06 Paroki Kampung Sawah
11/06 Paroki Danau Sunter
12/06 Paroki Rawamangun
13/06 Paroki Bidaracina
14/06 Paroki Pulogebang
15/06 Paroki Kelapa Gading
16/06 Paroki Jatiwaringin
17/06 Paroki Ciputat
18/06 Paroki Cempaka Putih
19/06 Paroki Meruya
20/06 Paroki Kosambi Baru
21/06 Paroki Cijantung
22/06 Paroki Cilincing
23/06 Paroki Jalan Malang
24/06 Paroki Taman Galaxi
25/06 Paroki Kramat
26/06 Paroki Sunter
27/06 Paroki Bekasi
28/06 Paroki Ciledug
29/06 Paroki Pluit
30/06 Paroki Matraman
(TEMPUSDEI.ID)