Jakarta, TEMPUSDEI.ID – Besok malam (21/6/20, pukul 20. 00 WIB kanal Youtube ISLAM RAMAH TV akan menyiarkan secara langsung kajian Radikalisasi Pancasila secara lintas agama. Acara tersebut akan menghadirkan dua narasumber, yakni Kiai Zuhairi Misrawi, seorang intelektual muda NU, lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dan Pdt. Dr. Albert Patty, salah satu ketua PGI.
Dalam bincang-bincang tersebut keduanya akan mengkaji bagaimana mengakarkan Pancasila dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya kepada seluruh masyarakat Indonesia. Bagaiamana cara mengakarkan Pancasila? Menjawab pertanyaan TEMPUSDEI.ID, Zuhairi atau yang akrab disapa Gus Miz mengatakan, “Kita harus yakin bahwa Pancasila adalah kekuatan dan solusi bangsa ini. Maka harus dipastikan setiap kebijakan para pemimpin kita sesuai dengan substansi Pancasila.”
Lebih lanjut kata pria asal Madura ini, untuk menghidupkan Pancasila, maka harus dipraktikkan dalam hidup sehari-hari. “Cara menjaga Pancasila, yaitu dengan mengamalkan Pancasila dalam tindakan sehari-hari. Pancasila harus mewarnai seluruh tatanan masyarakat, khususnya kebijakan publik kita, sehingga memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi warga,” jelas Gus Miz.
Untuk tujuan itu kata Gus Miz, Pancasila harus benar-benar dijadikan ideologi yang hidup, yang dipedomani oleh seluruh warga, khususny para pemimpinnya. Pancasila harus masuk dalam kurikulum, menjadi barometer dalam penyusunan APBN/APBD, melestarikan dan mengembangkan kebudayaan kita, dan lain-lain. Radikalisasi Pancasila, maknanya semua merasakan kehadiran Pancasila dalam sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Gus Miz menyadari tantangan dalam mengakarkan Pancasila dengan masih adanya pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Dia memandang masih ada kelompok ekstremis dan pengusung ideologi khilafah yang hendak mengganti Pancasila. “Maka tugas kita memastikan bahwa Pancasila adalah way of life bangsa kita.”
Menyangkut penundaan pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila, Gus Miz berpendapat, suara masyarakat harus benar-benar didengarkan. “Intinya semua pihak harus duduk bareng lagi dan mau mendengarkan aspirasi warga. Arahnya sekarang pada Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) untuk memperkuat dan memperjelas kewenangan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP),” pungkasnya.
Untuk lebih lengkapnya, jangan lupa menyaksikan acara ini esok malam (21/6), pukul 20.00 WIB. Perhatikan keterangan pada brosur. (tD)