Fri. Nov 22nd, 2024

SEPEKITA Kongregasi Claretian Indonesia-Timor Leste, Berbagi di Panite

sepekita hadir dan berbagi. Foto: Sepekita
Sepekita berbagi. foto: dok Sepekita

Kupang, NTT, TEMPUSDEI.ID – Untuk meringankan beban 32 kepala keluarga yang terdampak virus korona di Panite, Timor Tengah Selatan (TTS), Komunitas SEPEKITA Kongregasi Claretian Indonesia-Timor Leste membagikan sejumlah kebutuhan praktis antara lain beras, mie instan, masker, dan lain-lain pada 20-21/6/20.

Melalui siaran pers yang diterima wartawan pada Senin, 29/6/20, RP Gregorius Berthon Mbete CMF menjelaskan, “Kegiatan ini adalah cara menanggapi paling sederhana situasi konkret umat yang terdampak covid-19. Daerah seperti Panite, tentu tidak begitu heboh menyangkut persoalan covid ini, karena sehari-hari kegiatan mereka  berputar di sana. Kecuali ada pendatang dari zona merah,” kata Pater Berthon, Koordinator Justice, Peace and Integrity of  Creation (JPIC) Kongregasi Claretian Delegasi Indonesia-Timor Leste yang sekaligus Korlap SEPEKITA.

Jelas Pater Bertho lebih lanjut, selain membagikan bantuan, pihaknya juga menyosialisasi normal baru (new normal). Sebelum kegiatan tersebut, SEPEKITA sudah pernah berkegiatan di sana dua tahun lalu. “Itu mengapa ketika mendengar SEPEKITA, mereka rindu berjumpa,” kata imam tersebut.

SEPEKITA adalah komunitas bentukan para Misionaris Claretian. Pater Selestinus Panggara CMF salah satu yang bergiat bersama kelompok ini. Kata SEPEKITA berasal dari pohon Sepe yang banyak tumbuh di kota Kupang, yang tampak indah. Dari pemandangan pohon Sepe terlihat ada harapan, keindahan dan kedamaian.

Misionaris Claretian (CMF) sendiri adalah Kongregasi Religius yang memiliki semangat melayani mulai dari tepi, pinggir, daerah minor dan tak terjamah.

Sementara itu, RP Dami Tasaeb CMF selaku Pastor Paroki Panite, pendapatan masyarakat atau umat di tempat ini sangat kecil. Hujan pun jarang turun di tempat ini. Uang yang mereka dapat dari bebak yang mereka potong dan jual, tidak seberapa, itu pun kalau laku.

Kehadiran SEPEKITA tidak melulu memberikan bantuan makanan dan lain-lain, tapi juga hadir untuk mendengarkan cerita kehidupan mereka.  (Felixianus Ali)

 

 

 

 

Related Post

Leave a Reply