Jakarta, tempusdei.id – Siap atau tidak siap, jika status single mom atau menjanda datang, maka yang bersangkutan harus harus siap. Menurut Romo Eko, ada tiga aspek yang perlu dipersiapkan oleh single mom, yakni financial, batin dan rohani.
Mengapa perlu siap? Karena menjadi single mom bukan hal mudah. Selain harus menanggung pembiayaan anak-anak, mereka juga acap kali menjadi sasaran pandangan negatif. Situasi ini membuat rasa percaya diri sang single mom menurun dan bisa jadi memberontak kepada Tuhan. “Saya juga sempat menangani wanita yang berontak dan tidak terima kenyataan suaminya meninggal. Akibatnya semangat hidup redup. Produktifitas menurun, tidak bisa konsentrasi. Selalu berhenti pada pengalaman masa lalu,” jelas Romo Eko.
Hal ini disampaikan Romo Eko Wahyu, OSC dalam talk show Komunitas You Are Not Alone (YANA) pada 18 Juli 2020. Talk show yang disiarkan secara livestreaming oleh hiduptv itu mengusung tema Jadi Janda: Tabu?
Akibat tidak menerima kenyataan ditambah dengan menurunnya rasa percaya diri, konsentrasi dan daya produksi, seseorang sadar atau tidak bisa melepas tanggung jawab mencintai atau mengurus anak.
Menurut Romo Eko, tidak bisa tidak, seorang single mom harus berusaha membangun identitas dirinya karena menjadi singel mom sebuah kenyataan di mana ada pergeseran identitas diri yang tadinya seorang istri lalu ditinggal oleh suaminya. Identitas diri itu membuat yang bersangkutan menjadi tangguh.
Romo Eko mendukung para single mom menemukan dirinya sebagai pribadi yang dicintai dan diberkati Tuhan dalam segala situasi. “Identitasnya harus jelas. Walaupun saya kehilangan pasangan hidup, saya tidak pernah terlepas dari cinta Allah dalam hidup saya. Itu yang harus dibangun,” tegasnya.
Dengan demikian, lanjut Romo Eko, menjadi single mom atau janda bukan sesuatu yang tabu, merupakan suatu kenyataan hidup manusia yang perlu dihadapi dengan cerdas. (tD)