Sun. Nov 24th, 2024
Yesus Sang Mesias
Pater Kimy

Oleh Pater Kimy R. Ndelo, CSsR, Provinsial Redemptoris Provinsi Indonesia

C.C. Lewis adalah seorang agnostik pada masa mudanya. Agnostik adalah orang yang beranggapan bahwa akal budi tak akan mengetahui fenomena di luar materi atau apa yang bisa terlihat. Iman tak akan mengetahui Allah, apalagi yang tak beriman.

Ketika bertobat menjadi Kristen dia menjadi penulis banyak buku terkenal untuk mempertahankan atau membela iman kristiani. Dalam suatu wawancara radio C.C. Lewis mengatakan:

“Saya ingin mengingatkan orang-orang yang mengatakan hal bodoh seperti ini: “Saya siap menerima klaim Yesus sebagai seorang Guru Moral Agung tapi tidak percaya bahwa Dia adalah Allah”. Hal ini seharusnya tidak boleh dikatakan. Mengapa?

Seorang yang hanya semata manusia dan mengatakan hal-hal seperti dikatakan Yesus, tidak mungkin menjadi Guru Moral Agung. Engkau harus memilih. Mengakui bahwa Dia adalah Putera Allah, dan memang demikian, atau Dia adalah seorang gila”.

Mengakui Yesus sebagai Guru Moral Agung harus membawa kita pada pengakuan bahwa Dia adalah Allah, karena Guru Moral Agung tak pernah mengatakan kebohongan.

Petrus adalah orang pertama yang sampai pada kesimpulan yang tepat tentang siapa Yesus. “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” (Mat 16,16). Petrus adalah pewarta pertama tentang Yesus yang sesungguhnya.

“Messiah” dari bahasa Ibrani berarti “Yang Diurapi”. Dalam bahasa Yunani diterjemahkan menjadi “Christos”. Dalam bahasa kita menjadi “Kristus”.

Dibandingkan dengan para Guru yang menjadi legenda, Yesus mempunyai tempat yang istimewa. Socrates butuh waktu 40 tahun mengajar agar bisa legendaris. Plato 50 tahun. Aristoteles 40 tahun. Yesus hanya butuh 3 tahun mengajar dan menjadi tak tergantikan. Walau hanya 3 tahun pengaruh-Nya tak ada bandingannya.

Perpustakaan Congress Amerika Serikat dikenal sebagai perpustakaan terbesar di dunia. Ada 1172 buku referensi yang merujuk pada William Shakespeare; 1752 pada George Washington, 2319 pada Abraham Lincoln. Tetapi ada 5152 buku referensi pada Yesus Kristus.

H. G. Wells mengatakan: “Kristus adalah pribadi paling unik dalam sejarah. Tak ada orang yang menulis sejarah tentang umat manusia tanpa memberi tempat yang pertama dan terutama kepada seorang Guru dari Nazareth.”

Yesus tidak pernah memperkenalkan dirinya secara langsung sebagai Mesias. Tanda-tanda ajaib dan kata-kata-Nya yang penuh kuasa yang menunjukkan hal ini. Perbuatan dan pengajaran-Nyalah yang membawa orang pada kesimpulan tentang siapa Dia. Tapi di atas semuanya itu perlu ada RELASI terus menerus dengan Dia seperti Petrus.

Tidak perlu menjdi pintar untuk mengenal SIAPA Yesus. Tidak perlu menjadi hebat agar bisa sampai pada pengakuan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup. Bahkan tak perlu berpikir tentang siapa Yesus.

Cukuplah menjadi orang sederhana yang haus akan sebuah relasi dengan Yesus. Cukuplah dengan setia mendengarkan Dia melalui Sabda Kitab Suci, setia menghadiri perayaan Ekaristi, setia dalam perbuatan-perbuatan baik seperti Dia.

Suatu saat Roh Kudus akan membuka selubung itu, akan memberikan pengetahuan itu dan akan membuat kita memahami dengan sungguh benar SIAPA YESUS.

Jika itu terjadi maka saatnyalah bagi kita untuk melakukan sesuatu bagi-Nya dan bagi Gereja-Nya. Mengenal Yesus selalu berarti berbuat sesuatu untuk-Nya.

(SETETES EMBUN, by P. Kimy Ndelo CSsR, ditulis di Biara Santo Alfonsus-Konventu Redemptoris Weetebula, Sumba tanpa Wa)

Related Post

Leave a Reply