Oleh Celestino Reda
Kamis lalu (15/10), saat mata baru melek dari tidur, saya mendapatkan telpon dari senior saya Roy Rening. Saya biasa memanggilnya Bang Roy dan dia suka memanggil saya Om Celes meski usia kami terpaut beberapa tahun. Ini sapaan khas orang NTT sebagai wujud untuk menerabas senior yunior, agar perbincangan menjadi lebih bersahabat sekaligus elegan.
Saya mengenal Bang Roy sekitar tahun 2005 dan sampai tahun 2009 kami cukup intens bertemu karena saat itu dia menjadi Ketua Umum Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKD Indonesia) dan saya menjadi wartawan di sebuah media Kristiani. Tapi sesudah itu kami sudah jarang komunikasi karena saya beralih mengelola media dengan segmen pendidikan, sedang Bang Roy berhenti sebagai Ketua Umum PKD Indonesia, dan sibuk membiayai kuliah anaknya yang mengambil jurusan kedokteran di sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung.
Karena sudah lama tak berjumpa, maka telponan kami pagi itu menjadi banyak warna. Tapi hampir di ujung pembicaraan, Bang Roy yang sehari-hari berprofesi sebagai pengacara ini, bercerita soal visi spiritualnya yang membuat saya benar benar surprised.
Dia berkata begini, “Om Celes, visi hidup saya adalah membawa anak anak saya masuk surga. Saya tidak bermimpi mereka menjadi anak yang sangat sukses dan kaya raya, tapi saya mendesain mereka untuk masuk surga.”
Saya benar-benar terkejut mendengar visi hidup semacam ini. Tidak pernah saya dengar sebelumnya. Bang Roy kemudian mulai memaparkan keyakinan spiritualnya untuk membawa anak-anaknya masuk surga. Ia memiliki 4 orang anak; 3 laki-laki dan seorang perempuan.
Pertama, katanya, iman kepada Tuhan Yesus harus final. Sebab hanya melalui Tuhan Yesus kita bisa sampai kepada Bapa (Allah). Tuhan Yesus adalah kebenaran dan hidup, dan Tuhan Yesus ingin kita berada di mana Dia berada. Tugas kita adalah percaya sungguh-sungguh bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat manusia.
Kedua, mengimani Bunda Maria juga harus final. Sebab Maria adalah ibu yang melahirkan Tuhan. Karena dia adalah Ibu Tuhan, maka ia pun menjadi kudus, meski kuasa Ilahi tetap menjadi otoritas Tuhan Yesus sendiri. Ketika Maria memberi tahu bahwa pemilik pesta kehabisan anggur, Yesus mengubah air menjadi anggur. Menjadi nyata bahwa seorang Ibu berkemampuan meminta anaknya bertindak, sementara Yesus yang adalah anak Maria tapi sekaligus Tuhan, berkuasa mengubah air itu menjadi anggur.
Ketiga, Gereja Katolik final. Gereja Katolik adalah institusi iman yang dari dulu sampai sekarang setia merawat semua kekayaan gereja. Mulai dari tradisinya, mukjizat-mukjizat Kristus, artefak, manuskrip Injil, hingga tradisi santo dan santa yang masih ada hingga saat ini.
Keempat dan ini sangat melekat dalam hidup kita, yaitu soal profesi atau pekerjaan yang kita inginkan anak-anak kita kerjakan dalam hidup mereka.
Bang Roy berkeyakinan ada tiga profesi yang bisa membawa orang langsung masuk surga. Yang pertama Romo atau Pendeta. Sebab mereka bekerja untuk memperluas kerajaan Allah di dunia. Kedua, Pendidik. Sebab mereka bekerja untuk mendidik manusia sehingga bisa memahami banyak hal termasuk mengenal Tuhan dengan baik. Ketiga, Dokter. Sebab dokter bekerja menyelamatkan tubuh dan jiwa manusia dari sakit dan kematian.
Atas keyakinannya ini, Bang Roy kemudian menguliahkan ketiga anaknya di kedokteran, dan satu anaknya di bidang hukum. Kepada anak-anaknya yang akan menjadi dokter, Bang Roy berpesan agar mereka sungguh-sungguh merawat orang miskin dan tidak mencuri uang mereka dengan memberikan obat yang mahal atau obat yang sesungguhnya tidak mereka butuhkan.
“Nak,” katanya kepada anaknya yang pertama. “Sebagai dokter kamu pasti mampu beli rumah, punya mobil, dan uang untuk menyekolahkan anak-anakmu. Papa tidak bermimpi kamu menjadi kaya raya apalagi dengan main proyek kesehatan. Bisa hidup wajar saja sudah cukup. Yang penting kamu menolong orang sakit dengan sungguh sungguh agar mereka bisa sembuh dan tersenyum kembali. Ini cara Papa mendidik kamu agar langsung masuk surga.”
Tapi kepada anaknya yang mengikuti jejaknya sebagai pengacara, ia berkata, “Nak, kita ini harus banyak berdoa minta ampun kepada Tuhan. Sebab dalam profesi kita ini terkadang kita bisa membenarkan yang salah, dan menyalahkan yang benar. Karena itu kita harus rajin rajin minta ampun agar kita pun masuk surga.”
Sejak mendengarkan sharing imannya itu, saya pun berkeputusan untuk bercita-cita membawa anak-anak saya masuk surga. Semoga anda pun demikian.