Para kardinal tidak harus menjadi uskup, meskipun biasanya begitu. Pastor Cantalmessa meminta dispensasi dan menerimanya.
TEMPUSDEI.ID (21/11) – Karena itu, Kardinal Raniero Cantalamessa, pengkhotbah Rumah Tangga Kepausan, tidak akan ditahbiskan sebagai uskup meskipun ia diangkat menjadi kardinal pada 28 November.
Tidak perlu menjadi Uskup untuk menjadi Kardinal. Cantalamessa yang ditunjuk sebagai Kardinal, seorang imam Kapusin, telah meminta dispensasi untuk ditahbiskan sebagai uskup, yang telah diberikan oleh paus.
Di kolom harian Italia Faro di Roma, Cantalamessa yang ditunjuk Kardinal menjelaskan mengapa dia meminta dispensasi. “Fungsi uskup,” jelasnya, “adalah menjadi imam dan nelayan. Di usia saya (86), sangat sedikit yang dapat saya lakukan sebagai ‘imam’, di sisi lain, apa yang dapat saya lakukan sebagai ‘nelayan’, dapat terus saya lakukan dengan mewartakan firman Tuhan.”
Cantalamessa bukan satu-satunya non-uskup di College of Cardinals. Yesuit Albert Vanhoye diberhentikan dari Uskup lalu diangkat Paus Benedikyus XVI menjadi kardinal pada tahun 2006. Fransiskan Albania Ernest Simoni, diangkat menjadi kardinal pada tahun 2016 oleh Paus Fransiskus sebagai pengakuan atas keberaniannya dalam menghadapi penganiayaan di bawah rezim Komunis Enver Hoxha, adalah juga dikeluarkan dari tahbisan uskup.
Berbeda dengan Kapusin, dua non-uskup lainnya yang akan menjadi kardinal telah atau akan ditahbiskan menjadi uskup: Mauro Gambetti, penjaga biara Fransiskan Friars Minor dari Assisi, akan ditahbiskan sebagai uskup pada hari ini (21 November). Direktur Roma Caritas, Enrico Feroci, pada bagiannya, telah ditahbiskan sebagai uskup agung pada tanggal 15 November. Sampai saat ditahbiskan, dia adalah imam di Roman Sanctuary of Divine Love. (tD)