TANGERANG, TEMPUSDEI.ID (15/1/21)
Hampir pasti Komjen Listyo Sigit menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azsis yang segera pensiun. Dukungan dari berbagai pihak pun berdatangan. Salah satunya dari ketua MUI Kabupaten Tangerang KH Moch Ues Nawawi.
“Saya ketua MUI Kabupaten Tangerang KH Moch Ues Nawawi mendukung Komjen Listyo Sigit menjadi calon Kapolri yang baru pengganti bapak Jenderal Idham Azis yang mau memasuki masa pensiun,” ujarnya pada Jum’at, (15/01/2021).
KH Moch Ues Nawawi malah menyebut sosok Komjen Listyo Sigit sangat cocok menjadi Kapolri. Menurutnya, Komjen Listyo Sigit Prabowo merupakan sosok yang dekat dengan semua kalangan, bahkan dengan kepiawaiannya mampu membangun komunikasi dan merajut kebinekaan dan mampu menjalin sinergitas dengan semua komponen.
“Pribadinya sopan, murah senyum, rendah hati, memiliki integritas, dan tidak sungkan sowan ke Pesantren,” terang KH Moch Ues Nawawi.
Lanjut Nawani, Komjen Listyo Sigit mampu bergaul dengan siapa pun, tidak pilah-pilih. “Saya berharap masyarakat tidak mempermasalahkan Agama Calon Kapolri ini, karena setiap warga negara mempunyai hak dan kedudukan yang sama”.
KH Moch Ues Nawawi pun berharap Komjen Listyo Sigit mampu melakukan penegakan hukum di Indonesia. “Dan harapan saya jadilah Jenderal sebagai panglima penegakan hukum di wilayah NKRI,” pungkas KH Moch Ues Nawawi.
Di mata pengamat kepolisian dan terorisme dari UI Dr (Cand) Stanislaus Riyanto, Komjen Pol Listyo akan sangat menarik, selain karena memiliki usia kerja yang cukup panjang hingga tahun 2027, juga karena dari kalangan Katolik.
Ke depan, kata Stanis, Kapolri mempunyai tugas berat terutama dengan semakin kuatnya kelompok trans nasional yang melakukan kejahatan luar biasa seperti terorisme dan narkotika. “Penanganan masalah intoleran, radikal dan terorisme menjadi tantangan tersendiri jika Kapolrinya adalah Listyo Sigit, terutama jika dihadapkan pada isu agama,” jelasnya.
Karena itu kata pria asal Semarang ini, Listyo harus menunjukkan profesionalitas, merangkul semua kalangan, tetapi tetap tegas jika ada pelanggaran hukum. Selain itu juga perlu membangun jaringan dengan para pemuka agama. “Tentang hal ini, sudah Listyo Sigit lakukan ketika bertugas di Banten dan Surakarta, dan berhasil,” tambahnya. (tD)