TENTANG TIDUR
tidur itu bukan hanya monopoli manusia berakalbudi
semua makhluk memerlukan tidur
tidur teratur
menghalau kantuk
tidur itu terencana
tertera dalam agenda
kucing tidur
harimau tidur
burung tidur
singa tidur
ayam tidur
binatang binatang itu tidur pada waktunya
pada tempatnya
tidur tanpa mimpi
tanpa lagu pengantar tidur
tanpa menenggak
obat anti depresi
jangan coba-coba bangunkan macan tidur
akan menganggu stabilitas nasional
di zaman pandemi
tidur menjadi aktivitas tanpa agenda
kapan saja dibutuhkan bisa terjadi
para sahabat yang
terjadwal work from home
akibat jenuh, bete, boring
acap terlelap lunglai di depan televisi
dengan mimpi
tentang gaji yang makin membubung tinggi
lansia-lansia
yang lelah terengah-engah
pasrah terperangah
menekuni hidup yang kian redup
bagi lansia
tidur bukan lagi perkara mudah dan sederhana
bagi mereka tidur
adalah sebuah perjuangan panjang penuh peluh
lansia insomnia
(juga amnesia)
mengalami tidur lelap adalah harapan hampa
pikiran mereka acap menerawang
menerobos batas-batas usia, teologi, fraksi
mereka tak habis
pikir tentang
petinggi yang terkena otete
tentang Bansos yang dipalak per paket
tentang orang yang memutilasi
sahabatnya
tentang covid, virus baru, vaksin,
pandemi tiada akhir
mereka berpikir tentang konflik global mondial
tidur itu kebutuhan otentik
tidur itu hak setiap pribadi yang tak bisa direduksi
tidur itu adalah baying-bayang dari tidur abadi
tidur lelap dalam dekapan ilahi
nir ruang dan waktu
Tuhan, anugerahkanlah
tidur lelap di kekinian
tanpa syarat
kecuali iman teguh kukuh kepada-Mu.
Jakarta, 5 Januari 2021/4.00
SEBERKAS TANYA SEBELUM TIDUR
tatkala malam jatuh menikam bumi
ada sepi menggeliat
hujan rintik-rintik
mengusap debu-debu di dedaunan
tatkala malam kelam
turun dari langit hitam legam
ada hati pedih perih
menusuk luka lama
seorang nenek tua
terlihat rebah pasrah
di emper toko
menanti mentari pagi berpijar binar
menenun episode kehidupan yang baru
tatkala malam hitam hadir mencekam
semuanya sepi
semuanya selesai
di bawah jalan layang
kehidupan tak pernah sepi
mereka bermimpi
tentang be el te, tentang bansos, tentang vaksin,
tentang blusukan
yang mencerahkan
tentang virus yang
mengganas
meruntuhkan peradaban
rumah-rumah ibadah semuanya sepi
iman umat dirawat
dengan gadget
tanpa gadget, kuota dan gaptek
umat bisa sekarat
dicekik dunia sekuler yang kian
menggerus ganas
tatkala malam
menyapa tubuh lelah penuh peluh
seberkas tanya
tiba-tiba tercipta:
Tuhan,
masihkah ada nafas berdenyut
esok hari
agar karya bisa berlanjut?
lalu ada sepi
merasuki diri
menyongsong
pagi penuh harapan!
Jakarta, 109121/4.00
Weinata Sairin adalah Teolog Kristen, Kelahiran Jakarta, 23 Agustus 1948. Kini ia berfokus pada teologi agama-agama, hubungan Gereja dan Negara, serta teribat dalam berbagai dialog kerukunan.