Oleh Simply da Flores, Alumni STF Driyarkara Jakarta
TEMPUSDEI.ID (15 MARET 2021)
Salah satu tema yang mewarnai kehidupan manusia adalah cinta. Ia memiliki sejuta makna dan aneka cerita suka duka menyertainya.
Sangat banyak film, karya sastra dan karya seni berbicara tentang cinta. Media komunikasi zaman now di dunia maya juga membahas serta mempublikasikan tema Cinta. Termasuk kasus percintaan remaja, misalnya yang lagi viral tentang kisah cinta putra Presiden Jokowi, Kaesang.
Dalam konteks kehidupan beragama pun, cinta dibahas. Ada apa dengan cinta? Mengapa cinta begitu melekat dengan kehidupan manusia?
Cinta dan Arti Kehidupan
Saya teringat dalam seni musik misalnya, ada lagu Cinta dan Permata dan Kumau Bebas dari Panbers. Panbers melalui lagu Cinta dan Permata, menyebut harta sebagai hiasan hidup belaka dibanding kejujuran, keikhlasan sebagai yang utama dalam relasi cinta antara pria dan wanita untuk membangun sebuah keluarga. Lalu, mutlaknya suasana kebebasan dalam relasi cinta antar manusia dan antar kekasih. Kemerdekaan jiwa raga menjadi kondisi yang dibutuhkan untuk saling mencintai antar manusia, apalagi antara kekasih.
Banyak juga lagu Barat, dengan tema love, untuk mengungkapkan pengalaman tentang cinta. Hal yang sama bisa ditelusuri dalam khasanah berbagai genre lagu di tanah air, termasuk lagu rohani.
Doel Sumbang, melantunkan lagu tentang cinta dengan judul Arti Kehidupan dengan lirik: Cinta itu anugerah, maka berbahagialah, sebab kita sengsara, bila tak punya cinta… Yakinlah bahwa cinta itu akan membuatmu mengerti akan arti kehidupan.
Beberapa Jenis Cinta, Menurut Lagu
Tak ingat lagi judul dan penyanyinya, cuma ingat penggalan syairnya. Dalam lagu itu disebutkan ada banyak macam – jenisnya cinta itu. Khususnya cinta antara lawan jenis; ada cinta sungguh-sungguh dan suci, cinta nafsu, cinta harta, cinta berpura-pura, cinta gombal dan cinta buaya.
Penulis lagu lebih bisa menjelaskan detail arti dari jenis cinta itu. Namun bisa diduga artinya bahwa penyebutan jenis cinta ini untuk mengungkapkan pengalaman relasi cinta antar kekasih, dengan kepentingan dan kualitasnya. Juga akibatnya bagi kedua pihak dalam setiap jenis cinta tersebut.
Cinta memang luar biasa dan sangat menjadi bagian kehidupan manusia, dengan segala warna-warni makna bagi setiap pribadi yang mengalaminya.
Tentang makna cinta itu, saya coba catat agar bisa menjadi inspirasi perenungan terhadap warna-warni sejuta pengalaman tentang cinta.
Cinta itu luar biasa, satu kata namun banyak makna bagi setiap pribadi yang mengalaminya, bagi sepasang kasih yang menyepakati hidup berkeluarga, bagi satu keluarga yang menghidupinya, bagi sekelompok yang meyakininya, bagi sesama manusia karena kodratnya.
Pada kodratnya, kita manusia lahir dari cinta Sang Maha Cinta, melalui orangtua dan alam semesta. Cinta itu pemberian kepada kita manusia dan diterima untuk menjadi Duta Sang Pencipta, utusan yang membagikan cinta, kasih sayang kepada sesama di dunia selama hidup.
Eros, Amor, Agape
Dari berbagai sumber, saya catat tiga kata yang menjelaskan model makna cinta yakni Eros, Amor, Agape. Cinta pada hakikatnya adalah saling memberi dan membagikan, bukan hanya menerima dan miliki sebagai selera pribadi.
Cinta juga adalah kesepakatan kasih sayang dari sepasang kekasih, pria dan wanita. Alasannya adalah untuk saling mengasihi, memberi, berkorban, melayani.
Bukan untuk saling menuntut dan hanya menagih perhatian. Ada ungkapan, “saling menerimakan cinta” dalam sebuah keluarga, untuk saling membahagiakan selama hidup, sampai kematian memisahkan cinta keduanya.
Maka, isi cinta itu adalah pengorbanan untuk melayani dan membahagiakan orang yang dicintai serta anak buah cinta.
Sering cinta dialami melukai dan pahit. Mungkin maknanya berubah dan terganti. Makna cinta hanya untuk memiliki dan mencari kepuasan serta kenikmatan dari pihak lain, agar selera kita dilayani pihak lain.
Eros, yakni cinta yang bermakna mencari kepuasan dan selera pribadi. Maka hanya meminta diberi dan dilayani pihak lain. Bisa masuk dalam kelompok ini, yakni cinta buaya, cinta berpura-pura, cinta gombal, cinta harta dan cinta nafsu. Akibatnya pasti ada pihak yang menjadi korban dan tidak membahagiakan.
Amor, yakni cinta untuk saling memberi dan melayani, karena tujuannya saling membahagiakan. Maka pasti ada perjuangan dan pengorbanan untuk saling memahami dan menerima perbedaan serta kekurangan.
Dengan prinsip kejujuran dan kebenaran dalam iman dan kasih sejati. Pasti ada suka duka dan tantangan, namun bisa dialami dengan baik, karena ada kejujuran dan saling percaya.
Agape, adalah Cinta Ilahi yang mengasihi dan melayani tanpa pamrih, berkorban tanpa tuntutan, mengampuni dan berdoa bagi yang memusuhi dan menganiaya diri kita. Agape sebagai cinta sejati kepada Sang Empunya Maha Cinta, Sang Pemberi kehidupan dan Sumber Cinta Abadi dan diabdikan kepada sesama dalam kehidupan. Misalnya kehidupan bakti rohani maupun sosial dan budaya.
Ziarah Cinta
Akhirnya kita setiap anak manusia, jatuh bangun berziarah dalam setiap keputusan dari waktu ke waktu, untuk mencari dan menemukan – mengalami makna cinta dalam kehidupan ini. Antara Eros, Amor dan Agape, ziarah mencampur gembira dan derita, berjuang mengukir makna cinta. Antara memberi dan menerima, antara melayani dan dilayani – dipuaskan, antara kepentingan diri sendiri atau untuk sesama yang dilayani dan dicintai dan kemulaiaan Allah Sang Maha Cinta.
Pada intinya, semua kembali pada pilihan dan keputusan setiap pribadi tentang cinta. Tentang apa yang dicari dan diharapkan, tentang siapa yang memang dicintai karena cinta.
Kiranya dapat selalu diingat, bahwa dalam urusan cinta perlu ada pertimbangan spiritual, sosial, dan pertimbangan prakmatis. Cinta itu juga perlu rasional dan bukan hanya rasa emosi dan selera. Karena cinta melibatkan totalitas aspek kehidupan.