LILIN DOA ULANG TAHUNKU
Oleh Christin Resty
Sebatang lilin
Kunyalakan di kamar hati nurani jiwaku
Terangi ruang nalarku
Sinari rasa dan ragaku
Nyala lilin syukurku
Doa ulang tahunku
Aku sujud di kaki Ibu
yang mengandung dan melahirkanku
menyusui kasih sayang bagi hidupku
Terima kasih Ibu
Engkaulah Surgaku
Aku salami ayahku
Kupeluk dalam bayang karena dia telah berpulang
Tapi dialah peniup nafas kehidupanku untuk berani berlari menggapai cita-cita
Ayahku jagoanku
Kurangkul saudaraku
Kaka adik sahabatku
Semua penjasaku
Penopang tanganku menulis lembar-lembar makna adaku
Terimakasih padamu
Allahku,
Biarlah nyala lilinku ini layak jadi syukurku pada-Mu Maha Kasih
karena aku kehabisan kata dalam doaku
sadari Engkau Yang Maha mengetahui
Rindu damba jiwaku
Suka duka hidupku
Kado terbaik dari-Mu
Kupercaya sudah Engkau siapkan untuk ulang tahunku
Dan semua indah menurut waktu-Mu.
Jadikan lilin ultahku
Terang kecil-Mu
Cahaya Kasih-Mu
Di tengah sesamaku
Menurut kehendak-Mu
Terima kasih semua sesama saudaraku
Syukur kepadaMu
Ya Allah Pencipta ku
Mbay, 08-03-2021
Kristina Babo Sina, sulung dari 4 bersaudara buah cinta Yoseph Al. Sina (Alm.) dan Wilhelmina Pia. Saat ini ASN di kantor Dinas perikanan Kabupaten Nagekeo. Suka membaca, tulis puisi dan traveling.
AKU dan BAYANGANKU
Oleh Simply da Flores
Ketika kupotret diriku
kaca pantulkan bayangan ragaku
Aku
Bayanganku
sejenak bisu
Aku
Kesadaranku
Ada jarak tapi satu
Aku
Bercermin
Abadikan momentum
Saat ini dan disini,
Ada damba menanti
Aku menjadi
Aku mencari
Aku mengejar mimpi
Aku mau jumpai
Apa dan siapa nanti
Seperti di sanubari
Rindu hati nurani
Doa berhari-hari
Potret cita insani
Takdir yang Ilahi
Aku
Di sini
MONOLOG
Oleh Simply da Flores
Aku bicara sendiri
Melihat wajahku,
gambarku
bayanganku
penampilanku
Aku…
Inikah aku?
Senyumku merekah
Rinduku membara
Anganku melayang
Hasratku bergelora
Inikah Aku ?
Aku sudah menjadi
Aku terus menjadi
Akankah aku?
Kuingat potret masa laluku yang berbeda dengan potretku saat ini
Di sini..
Sendiri….
Aku bicara sendiri tanpa suara…
di hati…
setiap hari
Aku katakan pada rasa, pikiran dan nurani…..
Aku ingin menjadi
Angin membelai dalam tarikan nafasku
Mentari menyinari rindu jiwaku ini
Bumi menggendong telapakku agar terus berlari mengejar cita dan cinta sejatiku
Gelora lautan samudera ajari semangat menjadi;
Seperti ombak gelombang tak pernah lelah mencium bibir pantai setiap hari
Aku…
Pantai pasir pesisir
Menanti empasan ombak berdebur
Hmmm….
Aku bicara sendiri dengan diriku ini
Aku terus menanti
Aku terus menjadi…
[9/3 14:52]
SELAMAT PAGI CINTA
Oleh Simply da Flores
Awan….
Lihatlah
Kutitipkan rinduku pada biru di langit
Mentari pagi
Kutuliskan damba pada lembar cahaya
Rindu damba cintaku
Kuyakin kalian jaga
Esok pagi kutunggu
Kabarmu mentari
Beritamu awan
Adakah hujan
Sirami gersang padang ilalang
basahi tanah kering
jawab rindu damba
cintaku pada makna
Aku tunggu pagi
Aku yakin pasti
Padamu mentari
yang terbit pasti
Setiap hari
Lestari….
Bawa cinta sejatiku
Datang bersamaku
Rajut hari-hari baru
Tulis sejarah Sorgaku
DI TELINGA-MU
Oleh Simply da Flores
Hari ini kudatang
di pelataran rumah-Mu
Langkahku penuh harapan pasti
Sujudku dengan iman yang sahaja
Kuberdoa…..
Kusembahyang
Kuberserah diri
Suka dukaku
Terlihat mataMu Maha Cinta
Letih lelah dahagaku tak tersembunyi bagi-Mu Maha Tahu
Tetapi
Aku yakin Kau pasti menjawabi nanti
Menurut kehendak-Mu penuh misteri
Tak sabar kumenanti
Kupeluk kaki-Mu
Kucium telapak-Mu
Kuberanikan berdiri dan berbisik di telingaMu ya Tuhan
“Rangkul aku dan tuntun aku di jalan Kasih-Mu, karena rencanaMu pasti terindah bagiku”
Redu – Mbay,
03-03-2021
NYEKAR DI MAKAM
Oleh Simply da Flores
Langkah terasa goyah
Lewati kubur-kubur
Aneka bentuk dari berbagai pribadi
Dan…..
Aku merasa ketakutan
Takut pada apa aku pun tak tahu
Mengapa begitu…?
Mungkin ada hantu atau kematian yang selalu membayangi
Takut akan kehilangan mereka yang dicintai
Mungkin…..
Kuterus melangkah
Kududuk bersimpuh di makam ayahanda
Kusapa padanya
Kusebut namanya
Kunyalakan lilin doa
Kusampaikan cerita
Kumohon restunya
Meski….
Aku tetap merasa ada yang menakutkan dan ada yang menyeramkan
Entah…
Ada apa di sini
Ada apa di hati
Ada apa di pikiran
Ada apa di perasaan
07 – 03 – 2021
TAK BERUJUNG
Oleh Simply da Flores
Rinduku pada dia
Rindu sungai pada air
Rindu pasir pantai pada belaian ombak gelombang
Rindu malam pada bulan bintang
Rindu Padang gersang pada hujan
Rindu Redu pada ‘Peo’
Rinduku pada ayah
Rinduku pada Dia
Tak berujung
Lestari abadi
Engkau pergi
tetapi hadir di sini
Engkau telah tiada
namun terus menjelma dalam jiwa ragaku tak akan sirna
Engkau ayah tercinta
Engkau tangan kasih Sang Pencipta yang menghadirkan adaku di tengah Semesta
Rindu ini tak akan usai dihapus hari-hari usia
Akan kubawa berlari sampai nanti kembali bertemu dan memelukmu ayah
Dalam rangkulan kasih Sang Asali
Mbay 09 03 2021
INI WAJAHKU
Oleh Simply da Flores
Hei, lihat ini aku
Ini wajahku apa adanya
Aku syukuri
Aku bangga
Ini senyumku
Terima kasihku
Padamu semua
Orangtua keluarga
Sahabat semuanya
Kita bersaudara
Satu udara dihirup
Satu darah manusia
Ini telingaku,
Aku mau dengar suaramu saudaraku
Aku dengarkan bisikan alam
Aku rindu dambakan
mendengan suara Sabda KasihNya
Ini mataku
Jendela nurani jiwaku
Kubelajar melihat
dengan rasa dan nalar
dengan nurani jiwaku
agar jelas makna sejatinya sesama dan alam lingkunganku
Wasiat asaliah
Amanah alamiah
Perintah Sang Ilahi bagi setiap pribadi
“Kasihlah Allah-mu
dengan segenap
akal budimu,
dengan segenap kekuatan jiwa ragamu
Kasihilah sesamamu
seperti dirimu sendiri”
Ini aku apa adanya
Wajah rindu damba
Pribadi unik sahaja
Bu,e Redu
Putri Redu
Mbay, 01-03-2021
Simply da Flores, Alumnus STF Driyarkara Jakarta dan Direktur Harmony Institute