Puisi Weinata Sairin, Pendeta dan teolog
PASKAH ADALAH
Tatkala pagi gelap
masih membelenggu pengap
tatkala hidup didera derita
menorehkan luka
mengiris pedih
Tatkala ada kebuntuan menganga
melilit manusia
tanpa daya
Paskah hadir
mencipta sejarah
membuka horison
menguak masa depan
berlimpah harapan
Tatkala sepi dan sunyi merasuki hati
Tatkala kalkulasi kalkulasi kehilangan arti
Tatkala batu besar
tergeser dan terbuka lebar
Paskah merekah
mengalirkan keharuman surgawi
membuahkan iman yang makin teguh dan kukuh
Paskah adalah
tatkala kubur menjadi kosong
seutuhnya tak mampu menahan kuasa kehidupan
yang dinamik
yang menundukkan
kuasa maut
Paskah adalah
tatkala Yesus bangkit mengalahkan maut
menggeser batu penghalang yang
menodai, mencederai, mereduksi kehidupan
dan mencipta perspektif baru
bagi peradaban manusia
Paskah adalah
tatkala Gereja dan umat kristiani bangkit
keluar dari kubur gelap bergandeng tangan
membangun negeri
tidak terlelap
dalam mimpi ghetoistik dan roh introvert
Paskah adalah
tatkala perempuan, laki-laki, anak-anak, kaum lansia, generasi milenial
seluruh umat
yang tengah dicekam kematian
berpaling kepada
yang hidup:
“Ya, Rabuni! Engkaulah Guru Yang Hidup
kami ingin hidup dalam HidupMu!”
Jakarta, fajar Paskah 4 April 2021/3.15