Fri. Nov 22nd, 2024
Eleine Magdalena

TEMPUSDEI.ID (10 Mei 2021)

Oleh Eleine Magdalena, Penulis buku-buku renungan best seller

Allah ingin kita bahagia. Hal ini hanya dapat sepenuhnya kita alami jika kita selalu berada di dekat-Nya. Inilah kerinduan Allah agar kita semua bahagia karena dilindungi dan dicintai-Nya.

Dalam doa saya mengumpulkan kembali semua pikiran dan keinginan yang terlanjur melebar ke mana-mana. Setelah itu barulah saya merasa menjadi utuh kembali. Oleh sebab itu saya sangat membutuhkan saat-saat hening dalam doa.

Domba adalah binatang yang mudah tersesat dan sulit tenang jika tidak merasa aman. Domba memerlukan gembala yang melindunginya dari binatang buas. Dalam Injil Matius 18:12-14 Yesus menceritakan perumpamaan tentang domba yang hilang. Domba yang hilang adalah umat yang meninggalkan Tuhan, tidak lagi mencintai-Nya atau sudah menolak-Nya. Setelah dibaptis pun banyak dari kita yang belum mengenal Tuhan. Hati kita sering lebih tertarik pada materi atau prestasi daripada Tuhan.

Ajaran dan tawaran Yesus agar memberi waktu untuk berdoa dengan lebih intim kita anggap sebagai angin lalu saja. Membaca Kitab Suci untuk lebih mengenal kehendak-Nya mungkin masih jarang kita lakukan. Sering pula kita menyakiti hati-Nya dengan menyakiti orangtua, mertua, saudara, teman, atau pasangan kita.

Namun, untunglah Tuhan ibarat gembala yang selalu mencari dan memanggil kembali yang tersesat. Allah mau mengampuni ketidaksetiaan kita kepada-Nya. Ia tidak tinggal diam tetapi mencari kita sampai Ia menemukan kita kembali. Ia memanggil sampai kita mendengar suara-Nya dan mengikuti-Nya lagi, sampai hati kita kembali hangat akan cinta kepada-Nya dan sesama.

Walaupun jumlah kawanan umat-Nya banyak namun Tuhan mencintai dan merindukan setiap anak-Nya. Ia mengenal karakter, masa lalu, masa depan, apa yang paling pribadi dan tersembunyi dalam hati kita. Ia memanggil kita dengan nama kita masing-masing.

Dalam Injil Mat 18:12-14 kita tahu bahwa Bapa di surga tidak menghendaki satu pun dari anak-anak-Nya “hilang” atau menjauh dari-Nya. Karena Allah tahu, hanya dekat pada-Nya hati kita tenang dan dipuaskan. Jauh dari-Nya, kita tidak bahagia.

Hanya Dia yang mampu menjaga dan menyelamatkan kita dari musuh. Oleh karena itu, Allah mencari yang hilang. Ia ingin kita selamat. Ia begitu rindu mencurahkan kasih-Nya untuk membahagiakan kita. Kita dicari-Nya karena dicinta. (Menemukan Tuhan dalam Hidup Sehari-hari, 2012)

Related Post

Leave a Reply