Wed. Oct 30th, 2024

Sakramen Mahakudus adalah Hadiah Istimewa dan Terindah

Pater Remmy Sila, CSsR
Terimalah Tubuh dan Darah Kristus dengan penuh hormat.

TEMPUSDEI.ID (6 JUNI 2021)

Oleh Pater Remmy Sila, CSsR, Superior Misi Redemptoris di Samoa, Provinsi Oceania

Hari ini kita merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus atau Hari Corpus Christi. Dalam Misa Kudus ini kita berterima kasih kepada Tuhan secara istimewa karena Ia selalu bersama kita dalam Sakramen Mahakudus.

Perlu diketahui bahwa perayaan Tubuh dan Darah Kristus ini tidak dihasilkan oleh pemikiran dan usulan dari para teolog besar dalam  Gereja, tetapi justru muncul secara spontan dari devosi populer di kalangan umat biasa. Baru pada abad XIII, Paus Urbanus IV secara resmi menetapkan perayaan besar ini dalam gereja Katolik secara universal.

Sejak awal Gereja, orang-orang biasa atau umat sederhana telah menunjukkan iman mereka akan kehadiran Kristus yang nyata dalam Ekaristi Kudus. Dari iman inilah muncul devosi kepada Ekaristi Kudus; tidak hanya dalam Misa, tetapi juga di luar Misa. Para pendahulu kita dalam iman, sungguh-sungguh percaya dan mengimani bahwa Tuhan Allah hadir dalam roti dan anggur yang telah diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Iman yang sama yang kita miliki sekarang dan akan terus dimiliki oleh generasi-generasi berikut selama Gereja Katolik ada.

Kita percaya dan yakin Kristus hadir dalam Sakramen yang disimpan dalam tabernakel. Ia selalu menantikan kita dengan setia untuk mengunjungi, menyembah dan menimba berkat dari kelimpahan rahmat-Nya.

Mungkin ada orang yang berkata, “Mengapa kita harus merayakan kehadiran Kristus dalam Ekaristi Kudus? Bukankah Kristus hadir di mana-mana, di segala tempat?” Ya. Kristus memang hadir di mana-mana, di semua tempat. Kita juga bisa menyaksikan kehadiran-Nya dalam segala ciptaan atau dalam hubungan manusia yang jujur dan benar. Kristus hadir dalam diri orang-orang miskin. Dan secara khusus Kristus hadir dalam Gereja (umat Allah) yang  didirikan-Nya. Oleh karena itu, di mana pun Gereja berdoa, mengajar, berkhotbah atau melakukan karya amal, kehadiran Kristus menjadi sangat nyata di sana.

Tetapi ada kehadiran yang lebih istimewa dan merupakan hadiah terindah-Nya bagi kita, yakni dalam dalam Sakramen Mahakudus. Ini sebagai bukti nyata bahwa Yesus selalu ingin menyertai kita sampai akhir zaman. Sejak Perjamuan Terakhir pada Kamis Putih, yakni saat Yesus mengatakan “Inilah Tubuh-ku….. dan inilah Darah-Ku…”, sejak itulah, setiap kali Misa Kudus dirayakan, roti dan anggur diubah oleh kuasa Roh Kudus menjadi Tubuh dan Darah Tuhan kita. Ini adalah dogma iman Katolik yang tak terbantahkan. Yang tidak percaya dogma ini, sudah pasti bukan Katolik. Kalaupun Katolik, sudah pasti hanya Katolik dalam nama saja.

Bacaan Injil hari ini membantu kita untuk sedikit memahami misteri agung yang kita rayakan.  Kita tidak dapat menyaksikan dengan mata jasmani kita perubahan radikal yang terjadi ketika roti dan anggur diubah menjadi Tubuh dan Darah Tuhan. Kehadiran Tuhan dalam rupa roti dan anggur hanya dapat dilihat melalui mata iman.

Banyak cara yang dilakukan oleh Gereja Katolik secara universal untuk mengungkapan penghormatan dan penyembahan kepada Yesus yang hadir Sakramen Mahakudus. Sayangnya devosi dan rasa hormat yang kita miliki dan banggakan sebagai umat Katolik berkaitan dengan Ekaristi Kudus, dewasa ini semakin berkurang di berbagai negara dan tempat di seluruh dunia. Bahkan banyak orang Katolik yang menyambut Tubuh dan Darah Kristus tanpa persiapan batin yang benar dan tanpa sikap dan rasa hormat yang sungguh-sungguh.

Untuk itulah dalam berbagai kesempatan, Gereja selalu mengajarkan betapa pentingnya menunjukkan dalam berbagai cara, penghormatan yang harus kita miliki untuk Yesus dalam Ekaristi Kudus. Bentuknya, antara lain: memberikan berkat dengan Sakramen Mahakudus, prosesi atau perarakan Sakramen Mahakudus, doa di depan Sakramen Mahakudus, berlutut ketika kita lewat di depan Tabernakel, dan penghormatan yang harus kita tunjukkan ketika tabernakel dibuka dan sebagainya. Juga pentingnya persiapan batin dan sikap yang pantas dalam rangka menerima Tubuh dan Darah Kristus. Dalam dan melalui semua cara ini, kita mengungkapkan iman dan penghormatan kita kepada Tuhan yang hadir secara istimewa dalam Sakramen Mahakudus.

Pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini, kita berkumpul  sebagai satu keluarga Allah di hadapan Bapa surgawi. Marilah kita menyadari dan menghayati makna yang sebenarnya dari hari istinewa dan agung ini. Mari saat menerima Tubuh dan Darah Kristus, kita benar-benar percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan benar-benar hadir secara penuh dalam roti dan anggur yang kita sambut.

Selamat Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Tuhan memberkati.

Related Post

Leave a Reply