SEMARANG, TEMPUSDEI.ID (14 JUNI 2021)
Ketika berbicara dalam FGD bertajuk Terapan ekonomi Pancasila pada Desa Berdikari pada Sabtu 12 Juni 2021 di Semarang, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Idoelogi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menjelaskan, sejatinya Sistem Ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang paling sesuai dengan nilai kebangsaan. Di dalamnya ada gotong royong dan saling menguatkan.
Lanjut Benny, khususnya dalam era digital di mana sistem konvensional mulai bertumbangan, sistem Ekonomi Pancasila menjamin adanya pendayagunaan bagi masyarakat ekonomi lemah, sistem dagang dan ekonomi menjadi lebih jelas dari awal sampai akhir hingga unsur yang merugikan seperti ijon atau pertengkulakan dapat dihapuskan.
Menurut Benny, sitem ekonomi yang mendehumanisasi pelaku ekonomi dan lebih berfokus pada modal sudah harus mulai dicari alternatifnya dan ini ada dalam Sistem Ekonomi Pancasila. “Jadi diharapkan kita juga mulai mendesak pembuat kebijakan agar Sistem Ekonomi Pancasila diterapkan secara murni sehingga tujuan masyarakat yang adil dan makmur dapat tercapai,” jelas Benny.
“Dengan nilai nilai Ekonomi Pancasila, fokus pembangunan ekonomi akan menjunjung martabat manusia. Demokrasi kita adalah yang memperhatikan keutamaan kemanusiaan, bukan sekadar pengolahan modal,” jelas Benny lebih lanjut.
Tambah Benny lagi, Sistem Ekonomi Pancasila diperlukan dalam menghadapi era globalisasi dan keadaan pandemik seperti saat ini di mana sistem ekonomi tradisional mulai bertumbangan. Sistem ekonomi yang mengedepankan, kemanusiaan, gotong royong, dan keberpihakan pada ekonomi lemah dapat dipadukan dengan teknologi sehingga menjadi suatu sistem yang komperhensif.
Pemuda sebagai pelaku ekonomi dan pembuat kebijakan di masa depan, serta desa sebagai satuan ekonomi terkecil merupakan figur yang tepat sebagai dasar yang tepat untuk pengaplikasian sistem ekonomi Pancasila ini.
“Desa yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri karena adanya sinergi, gotong royong, rasa kebersamaan dan kemanusiaan merupakan contoh yang tepat dari pelaksanaan sistem ekonomi Pancasila, karenanya perlu dukungan dari pemerintah berupa regulasi dari infrastruktur agar desa desa ini dapat berkembang dan menjadi bukti nyata keefektifan Ekonomi Pancasila pungkas Benny menutup penjelasannya.
FGD tersebut digelar oleh Deputi Bidang Hubungan antar Lembaga Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan Badan pembinaan Ideologi Pancasila bersama Unsur Rektorat Universitas 17 Agustus 1945 dan Kampus Desa Emas. Acara yang dilaksanakan di Grha Kebangsaan Universitas 17 Agustus 1945 itu antara lain dihadiri oleh Dr. Ir Arif Budimanta Msc, Staff Khusus Presiden,Ir. Prakoso MM Deputi Bidang Hubungan antar Lembaga Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan, Prof. Adji Samekto S. H M. Hum Deputi Bidang pengkajian dan Materi.
Acara ini juga dihadiri oleh Bupati Brebes Idza Priyanti sebagai undangan. FGD dibuka oleh Deputi Bidang Hubungan antar Lembaga Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan, Ir. Prakoso MM. (tD/*)