Fri. Nov 22nd, 2024

Antara “Goal Tangan Tuhan” Maradona dan Kesembuhan dari Tangan Tuhan 

Romo John Kota Sando, Pr

Oleh Romo John Kota Sando, Pr

TEMPUSDEI.ID (1 SEPTEMBER 2021)

Legenda sepak bola dunia asal Argentina, mendiang Diego Armando Maradona  terkenal lewat goal “Tangan Tuhan”-nya. Goal itu terjadi ketika Argentina berjumpa Inggris di perempat final piala dunia tahun 1986. Wasit Tunisia Bin Nasser mensahkan goal itu, walaupun diciptakan oleh Maradona lewat “sundulan” tangan kanannya pada menit ke-51. Jadilah goal pembawa kemenangan 2-1 bagi Argentina itu disebut sebagai goal “Tangan Tuhan”. Memang kontroversial, tetapi yang penting sejarah pernah mencatat bahwa pernah ada goal “Tangan Tuhan” dalam dunia sepak bola.

Hari ini melalui melalui Injil Luk.4:38-44, kita diantar untuk sejenak merenungkan tangan Tuhan yang sesungguhnya. Banyak orang menjadi sembuh, ketika Yesus “meletakkan tangan-Nya”  atas mereka. Yah, itulah Tangan Tuhan yang menyembuhkan, memberkati, menguatkan, membesarkan hati, menerima penuh kasih, melindungi dan membebaskan. Maka siapa pun yang melepaskan diri dari genggaman tangan Tuhan, hidupnya pasti tidak akan diberkati. Jangan kaget kalau hidup kita tidak bahagia, karena yang kita genggam bukan tangan Tuhan, tetapi ego, kesombongan, dan ambisi kita.

Ada pesan lain juga yang barangkali penting untuk direnungkan – untuk apa tangan kita ini? Tuhan memberi kita tangan untuk menjadi tangan yang penuh berkat. Menjadi tangan yang berbagi kebaikan. Bukan tangan yang mencuri, memeras, memukul dan menghancurkan hidup orang lain. Donald J. Trump dan Robert T. Kiyosoki dalam buku “Midas Touch” (2012) mengatakan bahwa jari-jari yang melekat pada tangan manusia mempunyai makna dan filosofi tersendiri sebagai tangga menuju sukses dan hidup bahagia.

Ibu jari melambangkan kekuatan dan kualitas hidup. Jari telunjuk mengajarkan untuk fokus pada tujuan. Jari tengah memperkokoh martabat dan harga diri. Jari manis melambangkan relasi yang damai dan penuh cinta. Jari kelingking melambangkan keindahan di dalam hal-hal yang kecil dan cinta pada orang-orang kecil dan lemah.

Ingatlah, bahwa Tuhan memberi kita tangan untuk menjadi saluran kebaikan Tuhan bagi sesama kita. Bunda Theresia dari Calcutta mengatakan: “Pakailah bibirmu untuk mewartakan yang baik, hatimu untuk mengasihi dan tanganmu untuk melayani”.

Related Post

Leave a Reply