JAYAPURA, TEMPUSDEI.ID (9 SEPTEMBER 2021)
drg. Aloysius Giyai, M. Kes tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya ketika merayakan hari ulang tahunnya yang ke-49, Rabu (08/09/2021). Bukan karena perayaannya mewah, justru sebaliknya sederhana.
Alo bergembira karena sampai pada usianya yang ke-49, dia selalu merasakan penyertaan Tuhan dan mukjizat demi mukjizat. Dia menyebut berbagai pencapaiannya sebagai bentuk-bentuk konkret mukjizat dari Tuhan.
Betapa dia tidak katakan begitu? Dia anak kampung, dari keluarga miskin, bahkan beberapa saudaranya meninggal karena kolera, tapi berkat perjuangan yang gigih dan penyertaan Tuhan, dia bisa meraih sukses. Dia antara lain pernah menjadi Direktur RSUD Abepura, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Direktur RSUD Jayapura. Selain itu, dia menggondol sejumlah penghargaan atas aneka prestasinya.
Sebuah perayaan sederhana digelar di kediamannya di Waena Kampung, diawali dengan ibadah syukur Oikumene dipimpin Pastor John Bunay, Pr dan Pdt. John Baransano, S.Th.
Acara bertema Terima dan Kasih ini dihadiri sejumlah anak yatim piatu dari anak panti asuhan di Kota Jayapura dan Sentani, serta perwakilan tokoh lintas agama, OKP, dan sahabat kenalannya di wilayah Jayapura dan Sentani.
“Sudah 12 tahun saya kerja di OPD Provinsi Papua. Saya berterima kasih kepada Gubernur Suebu dan Gubernur Lukas Enembe yang sudah memberi kepercayaan kepada saya. Karena itu, ulang tahun ini saya rayakan dengan acara sederhana ini bersama anak-anak yatim, keluarga, dan sahabat kenalan,” kata Aloysius Giyai.
Menurut Aloysius, setiap kebaikan yang diterimanya dari Tuhan selalu ia syukuri dengan cara memberi atau menolong orang kecil. Sebab ia menyadari, hidupnya pun dilewati dengan penuh kesulitan dan penderitaan. Sejak masa kecilnya di Kampung Onago, Deiyai, hingga menjalani pendidikan di Jayapura dan Surabaya, ada banyak orang baik yang mengulurkan tangan membantunya.
“Karena itulah, saya selalu ingat orang-orang kecil. Selalu mau membantu. Saya rayakan acara ini dalam tema Terima dan Kasih. Saya sudah terima mukjizat Tuhan, kesehatan, pekerjaan, rezeki, sahabat-sahabat baik, maka saya harus kasih, harus beri juga kepada sesama saya yang tak mampu. Itu ajaran Katolik yang saya imani dan diwujudkan,” kata mantan Direktur RSUD Jayapura ini.
Sementara itu Pdt. John Baransano, S.Th dalam khotbahnya mengatakan dirinya sangat kagum dengan sosok Aloysius Giyai karena rekam jejak karyanya hari ini tetap terkenang oleh rakyat Papua.
“Hidup kita harus jadi berkat. Tuhan buka mata kita hari ini bahwa ada sosok pemimpin Papua yang hebat seperti Aloysius yang mengajarkan kita selalu bersyukur dalam setiap perkara, sekalipun jabatannya diambil,” katanya.
Pdt. George Sorontouw dalam kesaksiannya mengaku berterima kasih kepada Aloysius Giyai yang selama ini membantu pembangunan gereja yang dipimpinnya.
“Beliau sosok yang berkarakter, punya hati membangun Papua. Papua butuh sosok seperti beliau,” katanya.
Di hari istimewa itu, Aloysius Giyai juga mendapat kado puisi dari anak-anak Panti Asuhan Putri Kerahiman Hawai Sentani. Mereka berterima kasih atas Kartu Papua Sehat yang digagas Aloysius sehingga anak-anak yatim Papua ini bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.
Pada kesempatan itu, Aloysius dan ibu juga menyerahkan bingkisan bagi sejumlah panti asuhan, pondok pesantren, dan gereja sebagai bentuk ucapan syukurnya. (tD/GMR/EDL)