TEMPUSDEI.ID (20 SEPTEMBER 2021)
Setelah pengalaman hampir mati, Natty Hollmann de Petrosino mendedikasikan sisa hidupnya untuk melayani orang miskin.
Natty Hollmann de Petrosino mendapat julukan sebagai “Bunda Teresa Argentina”. Betapa tidak dikatakan begitu? Selama 50 tahun ia melayani sebagai pekerjaan sosial di Argentina sampai dia meninggal pada 26 Juli 2021, pada usia 81, setelah berjuang melawan COVID-19.
Oleh karena karyanya yang penuh dedikasi, Natty Petrosino dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2009. Dia diakui oleh Universitas Umum Navarre, Spanyol, dengan Penghargaan Internasional Jaime Brunet untuk Promosi Hak Asasi Manusia pada tahun 2012. Di kota kelahirannya, dia diberi gelar “Warga termasyhur dari Kota Bahía Blanca.”
Meski dihormati dan dipuji, dia tetap fokus dalam melayani orang miskin. Bahkan undangan Paus Fransiskus tahun 2013 untuk melakukan perjalanan ke Roma, tidak ia penuhi karena ingin tetap berada di sisi orang miskin di negaranya.
Pada tahun 1978, ia mendirikan Rumah Peziarah St. Fransiskus dari Assisi, sebuah tempat untuk merawat orang-orang yang rentan dengan penyakit atau cacat, yang memberi makan ribuan orang setiap hari.
Namun 30 tahun yang lalu dia meninggalkan ruangannya di keuskupan, lalu pergi ke mana pun orang miskin memanggilnya, termasuk ke komunitas asli Wichi di Argentina Utara.
Sejak itu, dia secara berkala tinggal bersama mereka dan melayani mereka. Bahkan pandemi tidak menghentikannya, sampai-sampai pada tahun 2020 dia dituntut karena melanggar pembatasan perjalanan.
Dalam sebuah perjalanan, setelah delapan bulan karantina, dia membantu seorang ibu melahirkan bayinya. Bayi itu sungsang dan menjadi sangat rumit. Pada menit terakhir dalam proses kelahirannya, anak itu berbalik, mengambil posisi normal. “Terima kasih, Yesus,” adalah hal pertama yang Natty katakan. Sehari-hari, dia berbicara tanpa keraguan tentang Tuhan yang mengilhaminya. Ketika dia dinominasikan untuk Hadiah Nobel, dia menyatakan, “Berita itu membuat saya merasa baik sebagai orang Argentina. Fakta bahwa saya dinominasikan pada saat nilai-nilai kemanusiaan merosot … Tampaknya bagi saya bahwa Tuhan ingin berbicara kepada dunia.”
Dan meskipun dia tidak pernah menolak untuk berbicara tentang inspirasinya dalam Injil, dia sering mengatakan bahwa dia lebih suka bertindak daripada mengutip Alkitab, menafsirkan Yesus dengan perbuatannya.
Kematian “Bunda Teresa Argentina” meninggalkan ribuan anak yatim. Dia menjalani kehidupan yang penuh, tetapi di atas segalanya, kehidupan yang diberikan untuk orang lain.
Semula, Natty Hollmann de Petrosino seorang model dan aktris yang ketika berusia 20 tahun bersama keluarga kecilnya hidup nyaman di Bahía Blanca, sebuah kota pesisir di Argentina.
Namun semuanya berubah setelah dia hampir meninggal akibat kanker di telinga dan harus menjalani operasi pada usia usia 27 tahun. Selamat dari penyakit tersebut, ia membuat keputusan penting, yakni memeluk “keluarga surgawi”-nya di jalanan. (tD/EDL)