TEMPUSDEI.ID (11 OKTOBER 2021)-Kelompok masyarakat Sumba yang tergabung dalam Grup WA “Sumba Menuju Kota Kupang” pada 10/10 menyerahkan tanda kasih dan apresiasi kepada Susanti Ndapataka, atlet cabang olahraga Muathay yang telah merebut Medali Emas dalam PON XX Papua.
Penyerahan dana apresiasi berlangsung di Bondi Cafe, Jalan R. A. Kartini Kelurahan Kelapa Lima, Minggu (10/9/2021) malam. Acara tersebut juga dihadiri sejumlah perwakilan mahasiswa asal Sumba.
Mewakili anggota grup, Umbu Wulang menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Susanti dan pelatihnya Angga Silitonga. “Kami sangat bangga dan terharu atas hasil perjuangan adik Susan. Kita semua bangga karena semangat dan militansi adik di tengah aneka keterbatasan. Terus berjuang, kami selalu mendukungmu,” kata Umbu Wulang yang juga putra dari penyair besar milik negeri ini Umbu Landu Paranggi.
Sejak kepulangan Susan dari medan PON, lalu beredar foto dan informasi penjemputan yang mengundang rasa prihatin (dijemput dengan mobil pick up yang biasa dipakai untuk angkut barang), anggota grup WA “Sumba Menuju Kota Kupang” berinisiatif mengumpulkan dana di antara sesama anggota grup sebagai bentuk dukungan terhadap Susan.
Bagi anggota grup, yang terpenting bukan soal banyaknya jumlah uang yang diserahkan. Menurut mereka dukungan sebagai saudara pasti sangat membesarkan hati sehingga Susan tidak merasa dibiarkan berjuang sendiri. “Susanti Ndapataka telah mengharumkan nama NTT, khususnya Sumba dengan meraih medali emas bagi NTT di PON XX PAPUA. Maka kita patut mengapresiasinya,” ujar Umbu Wulang.
Dana sebesar 13 juta rupiah itu diserahkan langsung kepada Susan oleh Umbu Wulang dan kawan-kawan karena Susan sendiri tidak memiliki rekening bank. Selain uang, Umbu dan kawan-kawan juga menyerahkan selembar selendang Sumba.
Dalam budaya Sumba, selendang atau tenun ikat yang diberikan kepada seseorang yang baru selesai berjuang dan merebut sesuatu dimaksudkan sebagai penyeka keringat. Dan diharapkan keringat juang yang terserap dalam serat-serat kain akan memberi semangat baru untuk perjuangan selanjutnya.
Kepada media ini Susan menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan apresiasi yang dia terima dari berbagai pihak. Semua dukungan itu katanya, akan menjadi penyemangat baginya dalam meraih prestasi yang lebih tinggi.
Susan menjelaskan, dia memang bertekad meraih prestasi terbaik. Karenanya dia berlatih sekeras-kerasnya sampai berdarah-darah. Akibat tidak ada atlet perempuan yang menjadi sparing partner, dia akhirnya uji coba dengan atlet pria termasuk dengan pelatihnya.
Dalam menghadapi berbagai tantangan, khususnya tantangan ekonomi, Susan selalu optimistis bahwa akan ada jalan keluar. Karenanya dia terus berlatih.
Melihat semangat dan keterampilan Susan, sang pelatih Angga Silitonga sering kali mengeluarkan uang pribadi untuk memenuhi beberapa kebutuhan Susan. (tD/EDL)
Mantap. Sebuah bentuk apresiasi yg sangat bermartabat. TYM