JAKARTA,TEMPUSDEI.ID (3o/10/21)-Dalam dunia pendidikan, guru, tenaga kependidikan, serta para murid memiliki latar belakang yang beragam. Mereka berbeda latar belakang budaya, agama, maupun kemampuan yang mereka miliki.
Sikap menerima, saling menghormati, saling menghargai perbedaan akan menciptakan komunitas pendidikan yang saling melengkapi sehingga proses pendidikan dapat menumbuhkan kreativitas berbasis keberagaman dan kecerdasan yang berpedoman pada nilai-nilai Pancasila.
Pada akhirnya kita semua dapat membahagiakan diri, bangsa, dan tentunya membahagiakan kemanusiaan itu sendiri.
Hal tersebut dikatakan Alexius, S. Pd., MM dalam “Seminar Strada Berbagi Seri IX” yang diadakan secara virtual pada Jumat, 29 Oktober 2021.
Seminar dengan tema “Memperkuat Wawasan Kebangsaan Bercermin Semangat Sumpah Pemuda” ini menghadirkan beberapa narasumber yang sangat kompeten di bidangnya. Mereka adalah Romo Bei Witono, SJ selaku Direktur Perkumpulan Strada, Anita Wahid (Senior Advisor of GUSDURian Network dan Presidium MAFINDO), Yudi Latif, MA., Ph. D (pakar Aliansi Kebangsaan, dan praktisi pendidikan) Yohanes Vajar Juniyanto, S.Pd. MM (wakil kepala SMA Stada Bhakti Wiyata Kranji).
Seminar dihadiri oleh guru, karyawan, siswa, dan praktisi pendidikan dari berbagai daerah.
Dalam pengantarnya, Romo Josephus Ageng Marwata SJ, Ketua Pengurus Perkumpulan Strada mengungkapkan bahwa momentum peringatan Sumpah Pemuda bagi Perkumpulan Strada tidak sekadar berbagi pengetahuan, tetapi juga berbagi nilai-nilai bersama.
Sementara itu, Romo Odemus Bei Witono SJ dalam paparannya mengajak peserta untuk menghancurkan cangkang kehidupan yang membatasi dan membelenggu. Pendidikan katanya, harus memengaruhi sistem nilai dan karakter bangsa. “Kita diharapkan mempunyai karakter untuk mempunyai mimpi yang besar agar Indonesia bisa bertumbuh menjadi bangsa yang kuat dan utuh,” kata Romo Bei, Direktur Perkumpulan Strada untuk bangsa Indonesia.
Veronica Um Kusrini, Guru Perkumpulan Strada
