Oleh Eleine Magdalena, Penulis buku-buku renungan best seller
TEMPUSDEI.ID (8/11/21)-Desy sangat gemar mengoleksi macam-macam jenis kristal. Dari yang besar sebagai pajangan rumah sampai pernak-pernik untuk aksesoris. Setiap sudut ruangan rumahnya dipenuhi kristal. Ia mengaku sering tak dapat tidur jika kristal yang diingininya belum menjadi miliknya. Saya pun suka membeli baju, walaupun lemari sudah penuh.
Sering kali kita ingin mencari kepuasan dengan mengumpulkan barang. Namun, rasa puas dan senang itu berlangsung sebentar saja. Setelah itu timbul keinginan untuk membeli lagi.
Membeli dan memiliki barang jenis apa pun dengan jumlah banyak tidak menjamin kepuasan dan ketentraman hati. Semakin keinginan dituruti, semakin kuat pula tuntutannya. Akibatnya, kita sendiri menjadi sulit mengontrol nafsu lalu menjadi kesal jika tidak mendapat apa yang kita mau.Tidak jarang orang kemudian menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginannya.
Demikianlah keinginan yang tidak teratur jika dituruti ibarat api yang disiram bensin, semakin besar nyalanya, semakin sulit dikendalikan dan dapat membakar diri sendiri.
Hati kita damai dan tenang jika melekat pada Kristus dan bukan pada barang. Memikirkan dan menginginkan Kristus lebih daripada apa pun juga membuat hidup kita jadi berarti. Melekat dan menjadi sama dengan Kristus dalam pikiran, perasaan dan sikap adalah tujuan hidup kita.
Dalam Injil Yohanes 15:1-8 Yesus menunjukkan bahwa hanya dengan melekat pada Yesus-lah kita memperoleh hidup yang sesungguhnya. Tubuh dan jiwa menjadi kuat melakukan banyak hal baik. Tabungan dan deposito dapat menolong hidup kita di dunia, namun pertumbuhan rohani dan keselamatan kekal tergantung hubungan kita dengan Yesus. Bila kita menempel pada pokok anggur yang benar yaitu Yesus, kita akan hidup dan menghasilkan buah-buah pekerjaan baik.
Murid-murid Kristus adalah ranting-rantingnya. Ranting mendapatkan air dan makanan dari pokoknya. Ranting hanya dapat berbuah jika menyatu dengan pokoknya. Kita hanya mempunyai hidup yang sejati jika tinggal dan melekat pada Kristus. Mengikuti Kristus bukan soal pengalaman dan keputusan masa lalu ketika kita dibaptis. Hubungan dengan Kristus adalah keputusan saat ini, keputusan untuk memilih melakukan kehendak-Nya setiap hari.
Kita perlu bertekad untuk mengatasi nafsu yang tidak terkendali akan barang-barang agar dapat mempunyai waktu dan ruang hati yang lebih luas untuk mencintai-Nya.
Cinta kepada Kristus perlu diperbarui tiap hari, agar hidup Kristus mengalir dalam diri kita dan menghasilkan buah berlimpah.