JAKARTA, TEMPUSDEI.ID (19/11/21)-Mahasiswa atas nama Yakobus Markus Theedens dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Weetebula, Sumba, NTT berhasil meraih Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional. Yakobus memenangkan kategori Anti Kekerasan pada Grand Final di Jakarta, 14-17 November 2021.
Dalam lomba yang diikuti 21 Perguruan Tinggi Agama Katolik (PTAK) dari seluruh Indonesia ini, Yakobus mengikutkan karya berjudul “Membangun Sikap Moderasi Beragama Berorientasi pada Anti Kekerasan melalui Dialog”.
Yakobus berhak atas plakat, piagam penghargaan, buku Metodologi dan uang tunai sebesar 11 juta rupiah.
Juara 2 untuk kategori yang sama adalah Nalia Belen dari STPK Santo Yohanes Penginjil Ambon. Sedangkan peringkat 3 diduduki oleh Maria Yosef Clau dari STPK Yohanes Rasul Jayapura dan Linda Wuwur dari STPK Santo Bernardus.
Juara 2 dan 3 mendapat uang tunai 8 juta dan 3 juta rupiah beserta plakat, piagam penghargaan, buku metodologi.
Sementara itu, untuk kategori Toleransi dimenangkan oleh STP St. Don Bosco Tomohon (Juara 1), STPK Bina Insan (Juara 2), STIPAS Ende dan STIPAS Larantuka (Juara 3).
Untuk kejuaraan kategori Akomodatif terhadap Budaya Lokal, Juara I: STP St. Boneventura Medan, Juara II: STIPAS Toraja, Juara III: STP Ruteng dan STP Samarinda.
Untuk kategori Komitmen Kebangsaan, Juara I: STIPAS Dalung Keuskupan Palangkaraya atas nama Melia Elsa, Juara II: Santo Petrus Atambua atas nama Angela Aseng, Juara III: STPK Santo Petrus Sales atas nama Irwan dan STP Santo Fransiskus Asisi Malang atas nama Fransiska Evilia.
Atas pencapaian anak dampingannya Pater Silvester Nusa, CSsR mengaku gembira dan bangga. Baginya lomba karya ilmiah tersebut merupakan wadah olah pikir, daya analisis yang sangat bagus bagi para mahasiswa.
Senada dengan Pater Sil, Yakobus Theedens menyebut kegiatan tersebut sebagai langkah strategis Kemenag dalam meningkatkan kualitas intelektual dan minat para mahasiswa dalam membuat karya ilmah. “Sebagai peserta, saya mendapatkan banyak pengalaman sangat berharga. Kami diajak jeli melihat akar suatu persoalan, fakta dan mengaitkannya dengan teori untuk memperoleh jalan keluar yang ideal. Saya berharap kegiatan seperti ini diadakan setiap tahun,” harap Yakobus.
Peserta yang lain menyampaikan harapan yang sama. Yunita Hilda Ngongo: Kegiatan ini berpengaruh besar untuk pola pikir dalam melakukan penyusunan sebuah artikel. Kegiatan ini menambah pengetahuan saya atas struktur dan metode dalam melakukan penelitian. Saya makin mengerti cara membuat jurnal atau artikel yang baik.
Margaretha Vinsensia Ina: Saya bangga menjadi bagian dari kegiatan ini. Melalui kegiatan ini saya memperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman yang menyenangkan. Saya berterima kasih kepada penyelenggara dalam hal ini Kemenag yang sudah memfasilitasi kami untuk mengembangkan pengetahuan. Terima kasih untuk para narasumber luar biasa dan hebat karena memberikan materi yang sangat kontekstual dengan keadaan Indonesia saat ini. Harapan saya, kegiatan semacam ini terus dilaksanakan setiap tahun.
Noberta Ira Dihe: Kegiatan LKTI ini sangat bermanfaat. Saya mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang terorisme, moderasi beragama dan metodolgi pengetahuan dari guru besar yang sekaligus menjadi tim juri dalam grand final. Kegiatan ini juga menciptakan suasana persaudaraan di antara peserta dari 21 STP yang ada di Indonesia. Berkat materi dari guru besar, saya ingin membuat penelitian. Sungguh! Saya senang berpartisipasi dalam kegiatan ini. (tD)
Turut gembira dan bangga. Jangan berhenti di langkah ini. Semabgat !!!